10- Tidak Peduli

116 12 0
                                    

Acara pernikahan Azka dan Arsyila kini telah selesai, hari sudah malam. Malam ini Azka akan tidur di rumah Arsyila lebih tepatnya di kamar Arsyila.

"Heh lo tidur bawah," ucap Azka datar.

"Eh enak ajah, ini itu kasur gue," ucap Arsyila.

"Siapa suruh nggak ada sofa coba," ketus Azka.

"Heh ini kamar saya yah, jadi anda nggak berhak ngatur," ucap Arsyila.

"Saya tamu di sini, jadi anda harus menghormati," ucap Azka tidak mau kalah.

"Tamu kok nyeleweng," lirih Arsyila yang tidak terdengar jelas oleh Azka.

"Apa kamu bilang?" tanya Azka sambil menatap tajam istrinya itu.

"Nggak kok. Udah akh gue itu ngantuk mau bocan," ucap Arsyila hendak naik ke ranjang.

"Heh saya bilang kamu jangan tidur di ranjang, saya pengen tidur di ranjang," tegas Azka.

"Yaudah kalau gitu kita tidur berdua di ranjang gimana?" tanya Arsyila yang mendapat tatapan tajam dari Azka. Padahal Arsyila hanya iseng.

"Nggak sudi gue tidur berdua sama lo, mendingan di bawah dari pada tidur sama lo," ucap Azka dengan tatapan tajam.

"Kak Azka masih pacaran yah sama Kak Arsya?" tiba-tiba pertanyaan itu lolos begitu saja di bibir Arsyila.

'Bodoh, bodoh, bodoh. Ngapain harus tanya gitu sih yah pasti dia jawabnya 'iyah masih pacaran' haduh malu gue,' batin Arsyila merutuki kebodohannya.

"Kalau gue masih pacaran emang kenapa?" tanya Azka dengan tatapannya.

"Nggak papa tanya ajah," jawabnya dengan ketus.

Azka tidak mendengarkan apa yang dikatakan Arsyila, dia hanya sibuk dengan handphonenya, sepertinya sedang chattan dengan seseorang.

Arsyila yang melihat itu hanya menghentakan kakinya kesal, dan mendengus pelan.

Azka yang tengah sibuk memainkan handphonenya tidak sadar bahwa Arsyila tidur di ranjang dan tepat di pinggirnya.

"Eh nih orang udah tidur ajah," ucap Azka.

"Terus gue tidur dimana nih?" tanyanya.

"Masa gue harus di bawah," ucap Azka.

"Ahh udahlah dari pada tidur seranjang," ujar Azka lalu mengambil tikar untuk dijadikan alas tidur.

  ***

Matahari telah terbit sampai sinarnya menembus tirai kamarnya gadis cantik, dia melenguh pelan dan membuka matanya pepan-pelan.

"Udah pagi ternyata," ucap Arsyila sambil merenggangkan otot-ototnya.

Lalu Arsyila hendak membukakan tirai kamarnya, terlihat seseorang yang tidur teringkup di pinggir kasur bawahnya.

"Ya ampun Kak Azka tidur di bawah. Kasihan banget sih," lirih Arsyila hendak mengusap rambutnya namun keburu Arsyila menggelengkan kepalanya.

"Nggak-nggak boleh, Kak Azka cuma punya Kak Arsya," ucapnya lalu menuju ke jendela.

Lalu setelah Arsyila membukakan tirai ia langsung menuju kamar mandi, tentunya dia akan mandi. Yapp, hari ini Arsyila dan Azka akan sekolah biasa, ingat tidak ada yang namanya, MALAM PERTAMA atau HONEYMOON diantara pernikahan mereka.

Beberapa menit kemudian Arsyila dan Azka telah siap untuk sekolah, tentunya tadi Azka juga sudah mandi di kamar Arsyila. Arsyila dan Azka, telah sampai di ruang makan terlihat ayah, bunda, dan abangnya Arsyila sudah standbye di kursinya.

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang