04- Wanita Azka

76 11 1
                                    

Pov Author
  Hari ini adalah hari efektif belajar di sekolah SMA Pratama 1 Jakarta. Dan kelasnya pun sudah dibagi-bagikan. Arsyila dan Nanda mereka berdua sekelas dan masuk jurusan IPA 1.

  Hari ini adalah hari senin, hari dimana di seluruh sekolah melaksanakan upacara bendera.

Petugas upacara untuk minggu sekarang adalah kelas XII, dan murid-murid kelas XII pun membagi tugasnya.

Hampir 30 menit para siswa melaksanakan upacara, setelah upacara selesai semua siswa masuk ke kelasnya untuk belajar efektif.

  ***
Bel istirahat berbunyi, menghamburkan seluruh siswa dari kelasnya dan menuju ke beberapa tempat, ada yang ke kantin, perpustakaan, dan ke ruang laboratorium.

"Syil! Kita ke kantin yoo, lapar nih perut," ucap Nanda dan Arsyila sedang membereskan bukunya.

"Iyah ayoo," ucap Arsyila setelah membereskan bukunya. Dan mereka pun menuju ke kantin.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Azka, mantannya Arsyila. Tetapi tepat di samping Azka berdiri seorang wanita dan mereka sedang bercanda gurau.

"Hah siapa tuh yang sama Kak Azka?" tanya Arsyila.

"Kamu nggak tahu, dia itu wakil ketos tahu sekaligus pacarnya Kak Azka," ucap Adinda yang tiba-tiba berada di belakang Arsyila dan Nanda.

"Ihhkk, ngagetin ajah sih Din," ucap Arsyila.

"Yah sorry," ucap Adinda.

"Eh lu tahu dari mana tuh cewek wakil ketos sekaligus pacarnya Kak Azka, bukannya pas kemarin kita MOS nggak ada tuh kakak-kakak itu," ucap Nanda.

"Iyah, gue tahu dari mading itu tadi pagi gue ke tempat mading, di sana ada banyak struktur organisasi OSIS. Gue lihat dia itu namanya Kak Arsya. Dan gue juga denger dari siswa lain kalau Kak Arsya itu pacarnya Kak Azka," jelas Adinda.

"Ouhh, kayanya Kak Azka itu dia hangat banget sama ceweknya, bukannya dia itu terkenal datar yah," ucap Arsyila jutek, mungkin kesel karena mantannya itu udah punya pacar.

"Iyah, Kak Azka itu bisa bersifat manis sama orang yang dia sayang, atau orang yang deket dia. Dan kalian harus tahu pasti kalian nggak nyangka deh, Kak Azka sama Kak Arsya itu hubungannya udah sampe 3 tahun lohh," ucap Adinda.

"Hah masa?" tanya Arsyila dan dibalas anggukan oleh Adinda.

"Udah akh, gue duluan mau ke kantin yah udah laper di tunggu sama si Bela, bay bay," ucap Adinda langsung pergi.

Arsyila hanya diam dan tidak percaya apa yang ia denger dari Adinda.

"Woyy, Arsyila Salsabila, ngapain bengong kesambet baru tahu, udah akhh yu ke kantin," ucap Nanda dan langsung diikuti Arsyila.

Di sisi lain Azka dan Arsya sedang di taman dekat sekolah, dan mereka duduk di kursi taman.

"Sya, gimana kamu liburannya?" tanya Azka.

"Hmm, sangat membosankan tahu nggak, aku di sana cuma tiduran di apartemen, nyesel deh aku ikut sama Mamah, Papah," jawab Arsya.

"Hmm kamu enak yah, punya Papah. Lah aku ... ," ucap Azka tidak melanjutkan ucapannya dan langsung menunduk.

"Sayang, sabar yah aku tahu kamu pasti  rindu sama sosok Papah yang selalu mendukung anaknya. Tapi aku yakin di sana Papah kamu udah tenang, dia lagi lihatin kamu di sini dan pengen putranya itu, berhasil dan mencapai cita-cita yang kamu inginkan, jadi jangan sedih yah," ucap Arsya yang menenangkan dan memegang pundak Azka.

"Iyah sayang makasih yah, dan aku juga makasih kamu mau setia sama aku di saat aku sedang susah, nggak tahu kalau wanita luaran sana pasti udah pergi ninggalin aku," ucap Azka sambil memegang tangan Arsya.

"Dan makasih kamu dulu udah bertahan sama lelaki seperti aku, yang suka ngeroko, dan bahkan aku dulu adalah anak yang sangat liar," sambung Azka, sedangkan Arsya hanya mendengarkan.

"Aku nggak peduli masa lalu kamu, yang penting kamu kan ingin berubah, seperti sekarang kamu berubahkan, kamu udah jadi lelaki hebat kamu juga udah bisa berhenti meroko bahkan minumam keras sekalipun. Dan aku juga bangga Papah udah kasih modal kamu untuk buka Cafe, dalam 2 tahun kamu bisa berhasil Cafe kamu menjadi ramai, dan dalam hitungan 1 tahun kamu udah balikin modal Papah," ucap Arsya sambil tersenyum. Mereka pun saling melempar senyum, dan kedua tangan Azka memegang kedua tangan Arsya dengan posisi berhadapan.

"Woyy, nih orang mesraan mulu, nggak tahu gue sama si Raffi jomblo nih," ucap Hizaz yang tiba-tiba nonggol, dan membuat mereka kaget.

Azka, Hizaz, dan Raffi ia adalah 3 sahabat, mereka selalu bersama kemana pun pergi, kecuali kalau sama pacarnya mana mungkin bareng-bareng. Azka dan Hizaz ia bersahabat di waktu kecil, sedangkan Azka dan Hizaz bersahabat dengan Raffi hanya waktu di SMA.

"Diihh ngagetin ajah kalian," ketus Arsya.

"Sana gih!" usir Arsya.

"Ya ampun biasa ajah kali, kita nggak mungkin lah gangguin kalian yang romantisan, bisa-bisa kita jadi nyamuk iyakan Zaz," ucap Raffi.

"Yoi Bray," sahut Hizaz.

"Yaudah gih sana," usir Azka lalu mereka pun pergi. Azka dan Arsya pun hanya saling diam dan lempar senyum.

Di sisi lain Arsyila termenung dan masih memikirkan ketos itu yang kini mantannya.

'Apa yang dikatakan Adinda bener yah, yang cewek tadi adalah pacarnya Kak Azka, dan dia udah berhubungan 3 tahun lama amat. Kok gue jadi sedih yah denger itu,' batin Arsyila sambil mengaduk mie instan yang ia beli di kantin.

"Woy Arsyila loh kenapa sih?" tanya Nanda. Sedangkan Arsyila hanya menggelengkan kepalanya dan langsung pergi.

"Syil mau kemana sih," teriak Nanda yang tidak di dengar oleh Arsyila.

"Bodo akh gue laper," ucap Nanda langsung melahap makanannya.

Bersambung ...

Jangan lupa vote comen and dhare yah😊😊

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang