Di super market terlihat dua orang wanita berlawanan arah, dan mereka bertabrakan.
'Bruukk'
"Eh maaf mbak saya tidak sengaja," ucap salah satu wanita itu.
"Laras!"
"Dira," ucap mereka berbarengan.
"Ya ampun kamu ada di Indonesia," kata bu Laras.
___________________________________
Info:
Laras adalah mamahnya Azka.
Dira adalah mamahnya Arsyila dan Arshaka.
____________________________________"Iyah udah hampir 5 tahunan lah," ucap bu Dira.
Lalu mereka memutuskan mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol.
"Gimana kabarmu Dira? Aku harap kamu tidak lupa atas perjanjian, yang pernah kita obrolkan 17 tahun silam," ucap Laras.
"Kabarku baik."
Dira terdiam terlebih dahulu kala soal perjodohan itu. "Hmm aku tidak lupa atas perjodohan anak kita, mas Surya juga ada di sini tetapi dia menunggu di mobil. Terus dimana tuan Adiwijaya?" tanya Dira.
"Mas Adi, telah meninggal 3 tahun yang lalu, ia kecelakaan tabrak lari oleh geng motor," ucap Laras dengan sedih.
"Innalillahi wainnalillahi rojiun," ucap Dira.
"Maaf aku nggak bisa ngelayad suami kamu," ucap Dira sambil memeluk Laras.
"Udah gak perlu di bahas kita bahas soal perjodohan," ucap Laras.
Laras dan Dira beserta suaminya telah sepakati, bahwa mereka akan menjodohkan putra dan putrinya kelak ketika setelah dewasa. Azka dan Arsyila telah dijodohkan pada waktu mereka masih dalam kandungan.
Flasback on
Di sebuah pesta ulang tahun Arshaka yang ke 5 tahun, Dira dan Surya merayakan hari ulang tahun anaknya dengan mengundang para tamu undangan dari temannya Arshaka sampai teman pak Surya. Termasuk pak Adiwijaya dan Laras.
"Surya bagaimana kalau kita jodohkan anak kita, supaya kita bisa menjalin keluarga, dan kita bisa besanan. Dalam kandungan istri kamu kan calon bayinya perempuan, sedangkan calon bayi saya laki-laki," jelas pak Adiwijaya.
"Baiklah! Saya setuju, kita akan menjalin keluarga menjadi besan yah. Dan kita juga tidak akan putus atas persahabatan kita," ucap pak Surya.
Sedangkan istri mereka hanya mendengar dan mengangguk setuju. Karena keluarga pak Surya ingin keluar negeri untuk menjalankan bisnis, maka mereka berdua membuat janji tersebut.
Flashback off
"Yasudah, nanti besok malam saya dan Anak saya akan ke rumah kamu yah Dir," ucap bu Laras.
"Iyah aku tunggu, yasudah aku duluan yah soalnya suami saya lagi nunggu," ucap bu Dira sambil pergi.
Dira sudah sampai di tempat parkiran dan telah masuk ke mobilnya.
"Bunda, kemana ajah kok lama?" tanya pak Surya.
"Yah, tadi Bunda ketemu sama istrinya Pak Adiwijaya," ucap Dira.
"Terus Pak Adiwijaya nya ada?" tanya Surya.
"Pak Adiwijaya sudah meninggal Yah, 3 tahun yang lalu," jawab Dira.
"Innalillahi wainnalillahi rojiun," ucap Surya.
"Iyah Yah, terus tadi Bunda ketemu sama Laras dan membahas perjodohan, besok malam Laras sama anaknya akan ke rumah kita melamar Arsyila," ucap Dira dengan wajah khawatir. Ada apa ini?
"Yasudah kita harus siapin, dan kita harus beritahu Arsyila," ucap Surya.
Lalu mereka pun pulang, dan meninggaklkan tempat parkiran.
***
Hari sudah malam, di sebuah rumah sederhana tapi terkesan indah. Dua orang yang sedang makan, yang satu seorang wanita yang udah mulai tua, dan satu lagi seorang laki-laki yang dewasa dan tampan. Siapa lagi kalau bukan Azka dan mamahnya Laras."Azka, gimana cafe ramaikan," ucap Laras.
"Lumayan Mah, ada lah sedikit-sedikit orang kesana, yah kalo lagi rame yah rame," ucap Azka.
"Oh yah. Tadi mamah dapat telepon dari Kiya, katanya dia ikutan lomba melukis di sekolah SMP nya dia juga butuh uang buat beli barang buat melukis," ucap Laras.
Azkiya adalah adik dari Azka, yang terkenal di panggil Kiya, dia kelas IX SMP dan dia juga tinggal di rumah tantenya Azka yang tinggal di Semarang, karena waktu itu uanglah yang bermasalah sampai tidak mampu Laras mengurus dua anak, dan dia juga harus kerja. Makanya Azkiya dia titipkan kepada adeknya, dan adeknya menerimanya walaupun dulu Azkiya tidak mau.
"Iyah nanti Azka kirim uang untuk keperluan Kiya, ke Tante Mia," ucap Azka.
Beberapa menit diam, lalu Laras pun bersuara lagi.
"Azka," panggil Laras. Sedangkan Azka hanya menoleh ke arah mamahnya.
"Besok malam kita akan mengunjungi rumah calon istri kamu," ucap Laras. Sedangkan Azka yang sedang makan tersedak.
'Uhhuukkkk,'
"Apa Mah! Azka nggak salah denger. Calon istri?" tanya Azka.
Laras hanya mengangguk lalu menjelaskan tentang perjodohan itu.
"Nggak Mah, Azka nggak mau. Mamah kan tahu Azka udah punya pacar Arsya," tolak Azka.
"Tapi ... ," ucap Laras dipotong oleh Azka.
"Mah, Arsya udah baik sama keluarga kita. Dia juga yang telah ngasih modal Cafe yang kita kelola, Azka cinta sama Arsya," lirih Azka sambil megang tangan mamahnya.
"Az, ini amanah dari Papah kamu. Ini juga perjanjian antara Papah, Mamah dan keluarga wanita itu, kalau kamu nggak mau gimana kalau mereka mempercela keluarga kita karena ingkar janji. Mamah mohon Azka, lagian kita udah ganti uang yang dipinjamkan Arsya kan," ucap Laras dengan memohon.
"Tapi Mah ... ," ucap Azka.
"Azka, Mamah mohon ini juga salah satu amanah dari Papah kamu. Kamu mau menjatuhkan repotasi keluarga kita. Mamah kali ini mohon Az, kamu udah dijodihin waktu kamu masih dalam kandungan," ucap Laras sedangkan Azka menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Azka, Mamah mohon." ucap Laras sambil memegang kaki Azka dan menangis.
"Mamah! Apa-apaan sih. Oke. Azka mau dijodohin, tapi ini demi Papah dan repotasi keluarga kita," ucap Azka sambil membantu Laras berdiri. Sedangkan Laras tersenyum mendengar itu dan langsung memeluk.
Azka melepaskan pelukannya. "Tapi, Mah Azka masih sekolah, apa gak bisa nanti saja? Azka pengen nanti lulus saja." ucap Azka.
"Tidak. Semakin kamu dewasa, pasti kamu akan menolak perjodohan ini," ucap Laras lalu pergi meninggalkan Azka.
'Shitt, siapa wanita itu? Aku benci dia!' batin Azka.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Teen FictionArsyila Salsabila adalah seorang gadis yang menduduki kelas X SMA. Ia bersekolah di SMA 1 Pratama di Jakarta, ia pindahan dari Singapura. Awal masuk sekolah Arsyila mengikuti MOS selama 3 hari berturut-turut. Acara MOS itu Arsyila mengikuti sebuah...