Keheningan terasa pada bus yang ditumpangi bus pertama, tidak ada lelucon sedikit pun ataupun tawanya. Mereka hanya sibuk masing-masing. Ada yang sedang mengobrol dengan teman duduknya, kebetulan duduknya ada yang duduk dengan lawan jenis, mungkin yang duduk dengan lawan jenis dia adalah kekasihnya, ada juga duduk dengan sesama jenis."Az, kok dingin yah," ucap Arsya sambil menggosokan kedua telapak tangannya.
"Hah dingin?" beo Azka sambil membuka jasnya, begitulah di SMA Pratama 1 Jakarta seluruh muridnya akan memakai jasnya. Apalagi Azka, Hizaz dan Raffi selalu pakek jas setiap harinya, mereka tidak pernah tidak memakai jas, yah sebab itulah mereka sering disebut geng.
Azka langsung memakaikan jasnya kepada Arsya.
"Ehh nggak papa Az," ucap Arsya menolak.
"Nggak papa kok Sya, pake ajah," ucap Azka lembut.
"Yaudah, makasih yah Az," ucap Arsya sambil tersenyum. Lalu Azka membantu memakaikan jasnya ke tubuh Arsya.
Di sisi lain Arsyila melihat kejadian itu, hatinya terasa ada yang menelusup sakit, apakah dia cemburu?
'Kenapa hati gue rasanya sakit yah lihat ini,' batin Arsyila.
"Syila, Syila, Syila," panggil Nanda yang tidak di dengar oleh Arsyila.
"Arsyila Salsabila Putri Prahara," teriak Nanda ditelinga Arsyila.
"Eh curut. Isshh ngagetin ajah lo," ucap Arsyila dengan kaget.
"Duhh udah mulai deh latahnya," ucap Nanda sambil terkekeh.
"Abisnya lo ngagetin ajah sih, gue kagetlah," ketus Arsyila.
"Yah habisnya udah berapa kali gue panggil nggak nyaut-nyaut," ucap Nanda.
"Yaudah mau apa?" tanya Arsyila dengan kesal karena melihat permandangan panas tadi.
"Kenapa dari tadi bengong ajah?" tanya Nanda.
"Siapa?" tanya balik Arsyila.
"Lo lah," jawab Nanda dengan malas.
"Aku? Nggak juga tuh," ucap Arsyila memalingkan wajahnya ke depan.
"Terserahlah," ucap Nanda sambil mendengarkan lagu dihadsatnya.
'Kenapa hati aku aneh banget yah. Apa jangan-jangan aku jatuh cinta sama si ketos itu. Iihh jangan sampai, jangan sampai,' batinnya sambil menggelengkan kepalanya.
'Kasihan juga bininya si Azka, pasti sakit hati deh. Gue nggak bermaksud ikut campur urusan rumah tangga mereka, tapi setidaknya si Azka hargai istrinya,' batin Hizaz yang melihat raut wajah Arsyila.
'Gimana caranya yah?' batinnya lagi.
"Eh ngapain sih bengong," ucap Raffi.
"Ehh, nggak kok," ucap Hizaz yang masih menatap Arsyila.
"Kenapa lu lihat adek kelas itu, jangan-jangan lu suka lagi," tebak Raffi.
"Buset lu, ngomong kok bener banget," ucap Hizaz sambil tertawa.
"Wahh yang bener lu," ucap Raffi sambil menyipitkan matanya.
"Nggaklah bercanda," ucap Hizaz sambil memakan cemilan yang ia bawa.
'Kayanya gue harus tuker duduk nih sama si Arsyila, gue di sana dan si Arsyila di sini, kayanya si Raffi demen dah sama si Arsyila dari awal MOS,' fikirnya sambil tersenyum.
"Ngapain lo senyum-senyum gitu," ucap Raffi.
"Nggak siapa yang senyum," elak Hizaz.
'Ini juga kayanya bagus buat gue bisa PDKTan sama si Nanda. Oke deh langsung ajadah,' batin Hizaz hendak berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Teen FictionArsyila Salsabila adalah seorang gadis yang menduduki kelas X SMA. Ia bersekolah di SMA 1 Pratama di Jakarta, ia pindahan dari Singapura. Awal masuk sekolah Arsyila mengikuti MOS selama 3 hari berturut-turut. Acara MOS itu Arsyila mengikuti sebuah...