Pagi itu Anggika masih duduk di bangku kelasnya sambil memainkan handphonenya, sampai Mark dan Haechan masuk ke kelas berdua, tangan Haechan merangkul bahu Mark, lalu menuju ke arahnya. Dan duduk di meja depan sementara Mark di sampingnya.
" Aku bawa bodyguard" kata Haechan pada Anggika.
" Hah? " Jawab Anggika heran.
" Kalo ada apa-apa ngomong aja sama si Markonah. Dia ini prajurit ku sekarang " celetuk Haechan dengan bangganya, sementara Mark di samping memukulnya dengan buku.
" Anjirlah, babu lu gak Sudi " jawab Mark di samping.
Anggika terkekeh di sana.
" Eh Lo kan udah janji mau jadi prajurit gue " jawab Haechan ngotot pada Mark.
Tak mau kalah Mark menjawabnya dengan keras " SEJAK KAPAN ANJIR LU" katanya.
" Sejak lu kalah tarohan sama gue " jawab Haechan lagi.
" Tarohan apaan dah "
" Siapa yang duluan lahir dia kalah, kan lu duluan lahir. Nah Lo kalah. Lo jadi prajurit gue " kata Haechan dengan PD nya.
" Eh gelo, itu mah takdir bego Haechan sinting " jawab Mark emosi
Anggika tertawa diantara keduanya, bahkan seisi kelas pun dibuat terkekeh oleh keduanya.
" Good morning Anggika " tegur Evelyn tiba-tiba.
Anggika bahkan tak sadar akan kedatangan gadis itu, seperti biasa Evelyn tetaplah ratu angkatan. Gadis itu duduk di depan Mark, dengan bahagianya. Anggika yakin mood gadis itu sangat baik saat itu.
" Hai " jawab Anggika ragu.
Anggika kembali teringat dengan kata-kata Evelyn beberapa waktu lalu, yang mengatakan kalau gadis itu adalah mantan pacar Haechan. Ia merasa aneh sekali dengan pertemuan keduanya, ia takut kalau Haechan mungkin akan suka lagi pada gadis itu.
Oke, Anggika tarik kembali kata-katanya malam itu yang mengatakan Haechan boleh pergi kalau ia mau, sekarang ia tak mau Haechan pergi. Bahkan ia Ingin sekali membawa Haechan pergi dari sana saat itu.
Haechan dan Mark belum tau kalau Anggika sudah tau bahwa Haechan dan Evelyn pernah menjalin hubungan kekasih. Maka dilihatnya ke arah Haechan, laki-laki itu malah melihat buku yang tadi di lempar Mark, sementara Mark malah senyum-senyum dengan Evelyn.
" Apa kabar? " Tanya Evelyn lagi menghadap ke arah Haechan duduk.
" Hah? Gue? " Tanya Haechan menunjuk dirinya sendiri.
" Iya, kamu" jawab Evelyn lagi dengan senyuman manisnya.
Anggika diam diantara percakapan keduanya, ia mengambil handphone nya dan memainkannya untuk mengusir perasaan cemburu di hatinya, ingin rasanya gadis itu menendang wajah Mark yang malah senyum-senyum konyol pada Evelyn. Ia scroll instagramnya berulang tak tau apa yang dia cari.
" Oh Alhamdulillah baik " jawab Haechan sembari tersenyum.
" Eh denger-denger kamu masuk geografi ya? Wow hebat dong. Inget banget dulu kan kamu pengen banget ngambil itu " lanjut Evelyn pada Haechan, sementara Anggika masih sibuk dengan handphone nya, dan Mark yang sudah mulai menyadari suatu hal.
" Hahah " jawab Haechan tanpa melihat gadis itu, masih asik melihat buku Mark.
" Aku inget juga dulu kita sering dihukum guru geografi gara-gara masuk lab diem-diem " kata Evelyn sekarang diputarnya kuris itu menghadap Haechan. Sementara si orang yang diajak bicara masih sibuk dengan bukunya, sesekali melihat sebentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/253093260-288-k606992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Ahn Yujin•Lee Haechan
Fanfiction( Cuma tulisan gajelas dari seorang gadis pemuja Haechan kekasih Hendery, nulis kalo mood)🌻