Hiro Argan Saputra

31 10 39
                                    

Alarm Di kamar Anggika terus berdering riang gembira, tanpa memperdulikan si empunya alarm yang setengah mati meraba-raba meja hanya untuk mencarinya. Anggika membuka matanya malas, dilihatnya alarm jam nya menunjukkan pukul 16:30 pagi. Semalam ia memang memasang alarm, sebab semalam ia tak tidur cepat seperti biasanya, bahkan meskipun kuliah masih masuk pukul 10:00 pagi nanti ia sengaja memasang alarm pagi itu sebab ia harus secepatnya ke kampus untuk merevisi tugas laporannya.

" Tumben banget bangun jam segini, " celetuk kak Aneth yang baru saja bangun tidur.

" Ada urusan, " jawabnya singkat lalu berlari ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Anggika turun ke bawah, kak Aneth masih menonton televisi di ruang tamu, sedangkan ayahnya ia yakin sudah pergi ke kantor sejak pagi tadi. Kadang Anggika kasihan kepada ayahnya itu ia pasti sangat lelah.

" Pergi ya. " Pamit Anggika sembari menjulurkan tangannya pada kak Aneth.

" Ngapain? Minta duit? " Jawab kak Aneth melihatnya sekilas.

" Salim ih..., " Jawab Anggika.

" Lah tumben, kesambet apaan? " Tanya kak Aneth menatapnya heran.

" Pengen aja, " jawab Anggika singkat.

Sementara kak Aneth hanya terkekeh geli lalu membalas tangan Anggika, gadis itu menciumnya.

" Masak eh, " lanjut Anggika sembari berlari keluar.

Kak Aneth mencibir.

Pukul 08:12 Anggika baru saja sampai ke kampusnya, hari ini ia memang janjian dengan senior kampusnya untuk meminta bantuan merevisi laporannya, mereka berjanji akan bertemu di kantin kampus, tapi saat Anggika sampai di sana senior nya tersebut masih belum datang. Anggika mendengus pelan.

Maka ia duduk di salah satu meja kantin, pagi itu kantin masih agak sepi sebab memang jarang ada mahasiswa yang datang ke kantin pagi-pagi. Kecuali satu gerombolan anak yang duduk di ujung kantin, ntah membicarakan apa yang jelas mereka berisik.

Anggika membuka ponsel nya untuk mengirim pesan pada senior nya tersebut sebab ia sudah tak tahan berada di kantin itu lama-lama.

Kak...
Gue di kantin.

Kak Irene maniezzz
Eh.. sorry dek lupa
Kakak hari ini ada revisi jadi mungkin gak bisa Dateng, sorry banget dek.
Besok aja gapapa?


Eh.. gitu ya kak
Gak papa deh.
Besok juga bisa.

Anggika mendengus sebal, kenapa juga baru ngomong sekarang kalau ada revisi. Demi meredam amarahnya Anggika membeli sebotol mu greentea yang ada foto NCT nya, ia melihat foto doyoung NCT itu tanpa mengedipkan matanya, ia terlalu sibuk memuja paras rupawan sang idola.

" Doyyyieee kangennn, " gumam nya. Yang tanpa sadar membuat gerombolan anak di pojokan melihat ke arahnya.

Anggika menutup mulutnya rapat-rapat merutuki kebodohannya sendiri. Lalu berpura-pura memainkan ponsel nya.

Ia baru sadar kalau sejak tadi pagi haechan belum menghubungi nya, setelah semalam ia mengabaikan telfon laki-laki itu haechan tak menghubungi nya hingga kini. Padahal biasanya setiap pagi laki-laki itu akan mengiriminya pesan sekedar untuk menanyakan kabar, atau ucapan selamat pagi. Ia kembali teringat kejadian kemarin sore di mall.

Anggika merebahkan kepalanya di meja kantin, ia lagi-lagi harus menunggu lama untuk masuk kelas, kalau tau begini seharusnya ia tak perlu berangkat sepagi ini ke kampus pikirnya. Sampai ' sreek ' suara kursi di depannya terdengar, sepertinya ada yang duduk di depannya. Anggika mengangkat kepalanya berharap itu adalah orang yang ia kenal.

About Us | Ahn Yujin•Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang