Berantem

31 6 1
                                    

Anggika baru saja merebahkan badannya di atas sofa setelah tadi mengantar Haechan pulang, tentu saja seperti biasa di rumah nya selalu sepi di jam jam seperti ini, ayah nya sibuk bekerja dan kakak nya sibuk dengan urusan kuliah nya, ia memakluminya sebab di semester atas memang kerap disibukkan dengan berbagai kesibukan ( seperti saya :) ).

Anggika merambah tas nya dan mengambil ponsel nya, membuka room chat. Ada satu chat masuk dari nomor yang tidak di ketahui.

+6269696969698
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z

Anggika mengernyit heran, orang iseng mana lagi yang kali ini mengganggunya dengan pesan aneh seperti itu. Maka ia membalasnya.

Nu gelo Sia mah? Saha ieu?

+62696969698

Tebak sapa,

Dih goblok!

+62696969698
Galak bener, gak di rl gak di chat, nyokap Lo dulu nyidam bom nuklir ya?

Gada hubungannya bego,

+6269696969698
Ada lah, sama-sama serem.

Anggika mengabaikan chat itu, ia tau betul siapa dia. Kalau bukan Hiro, tak ada orang iseng yang akan mengganggunya sedemikian rupa. Maka ia tinggalkan ponselnya di sofa dan naik ke atas untuk mandi.
 


                       .          •••

Anggika dan Yerin sedang duduk di kantin saat itu, sampai lagi-lagi Anggika menghembuskan nafas nya kasar. Hiro dan geng nya kembali datang ke kantin, saat melihat ke duanya mereka pun menghampirinya.

Anggika terus merutuki diri nya dalam hati, kenapa ia harus selalu bertemu dengan berandalan satu ini di manapun ia berada, kenapa bukan Doyoung saja yang selalu ia temui fikirnya.

" Duluan aja, gue mau nyamperin cewek gue dulu, " kata Hiro pada teman-temannya, kemudian menghampiri keduanya, sementara teman-temannya pergi ke pojok kantin, untuk merokok.

" Ini kita jodoh atau gimana, kok ketemu terus, " goda Hiro pada mereka, atau lebih tepatnya pada Anggika.

Anggika berfikir sama, tapi ia tak berharap mereka berjodoh. Bisa-bisa ia naik pitam setiap hari alih-alih bahagia dengan laki-laki itu.

" Dih, najis bener, " cibir Yerin, sementara Anggika hanya diam, terlalu malas meladeni tingkah aneh Hiro.

" Lah kok Lo yang sewot, gue ngomong sama temen Lo, " balas Hiro.

" Ya ini temen gue gak mau ngomong sama Lo parasit, " ketus Yerin seperti biasanya.

" Parasit ganteng, " kata Hiro sembari tersenyum bangga. Yerin melihatnya ngeri.

" Kok tadi malem chat gue gak di bales? " Tanya Hiro yang kali ini duduk di depan Anggika, disamping Yerin.

" Penting Lo? " Balas Anggika ketus tanpa melihat ke arah nya.

" Penting dong, kan aku pengen Deket sama kamu, sayang. " Jawab Hiro menekan kata ' sayang '.

" Lo gak punya kerjaan lain ya selain gangguin hidup gue, " tanya Anggika yang kini melihat ke arah laki-laki itu.

About Us | Ahn Yujin•Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang