Setelah keluar dari rumah sakit, Anggika memutuskan untuk tidak kuliah dulu, ia masih terlalu lelah meski hanya untuk sekedar pergi ke kampus untuk belajar. Jadi setelah pulang dari rumah sakit tadi pagi, ia hanya berbaring di ranjangnya sampai siang, Anggika baru sadar kalau sejak kemarin ia belum memeriksa handphonenya, maka diambilnya tas nya yang masih tergeletak di lantai dan merogoh ponselnya.
Ada 12 panggilan tak terjawab' dari 'Haechan sinting❤️' di sana. Ia yakin laki-laki itu pasti mencarinya sebab sejak kejadian di kampus itu ia sama sekali tak membuka handphonenya, bukan karena marah pada laki-laki itu tetapi karena permasalahan yang terjadi kemarin. Maka ia buka chat di line nya, benar saja spam chat Haechan memenuhi berandanya, bahkan juga Mark dan Yerin. Ia tersenyum simpul. Maka dibuka nya chat itu.
Haechan sinting❤️
Cimol....
Balik uyy
P
Dimana?
Kamu dimana?
Udah makan?
Angkat dulu telfonnya
Kamu gak papa?
Assalamualaikum
Paket kak
Kamu dimana
K
A
M
U
D
I
M
A
N
A
Angkat
Buka
Ini di blokir?
.
....Dan masih banyak lagi, Anggika tertawa geli melihatnya, ia membayangkan bagaimana khawatir nya laki-laki itu, ia jadi merasa bersalah. Maka di telfonnya nomor itu, tak berapa lama diangkat.
"Halo... Kok baru ngabarin? Habis dari mana? " Kaya Haechan diseberang sana, suara nya terdengar cemas.
"Kemaren sakit, jadi gak bisa pegang henphone" jawabnya sambil memeluk guling.
" Sakit apa? Kok gak ngasih tau" suara Haechan meninggi diseberang.
" Sakit perut, salah makan" jawabnya asal, padahal bukan karena itu ia sakit.
"Aku kerumah sekarang" kata Haechan lalu memutus sambungan telepon.
Anggika bingung di kamarnya, ia segera berlari ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sejak kemarin belum mandi lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Kemudian tidur kembali di atas ranjangnya, sebenarnya ia sudah tak begitu sakit ia hanya masih lemas sebab terlalu banyak hal yang membuatnya shock berat.
Tak berselang lama pintu kamarnya terbuka menampakan sosok ayahnya dan Haechan di sana, ia menatap mereka sembari bangun dari tidurnya dan tersenyum.
" Kamu masuk aja, papa mau kerja, habis ini kak Aneth pulang, obatnya jangan lupa diminum setelah makan ya" kata Ayahnya pada Haechan dan padanya bergantian. Haechan mengiyakan dengan sopan sedangkan Anggika mengangguk mantap.
Haechan lalu menghampirinya dan duduk di samping ranjang, ia sebenarnya gugup melihat laki-laki itu disana, sebab sebelumnya laki-laki itu tak pernah masuk ke kamarnya, Anggika bingung kenapa ayahnya memperbolehkan nya masuk bahkan meninggalkan mereka berdua di dalam satu ruangan.
" Masih sakit? " Tanya Haechan sembari melihatnya.
" Hah? Enggak... Udah mendingan" jawabnya kemudian masih canggung. Ia Inging sekali mengajak Haechan Turun saja ke ruang tamu, tetapi ia merasa tak enak hati.
" Kok nggak ngasih tau kalo Sampek masuk rumah sakit " kata Haechan dengan serius.
" Gak sempat, kan kemaren langsung sakit tiba-tiba, pegang Handphone juga gak sempat. Makannya panggilan mu gak kuangkat " jawabnya.
Haechan hanya mangguk-mangguk mendengar jawabannya, laki-laki itu tampak memikirkan sesuatu, sementara Anggika diam karena bingung, keheningan terjadi beberapa saat.
" Udah makan? " Tanya Haechan.
" Belom... Laper" jawab Anggika sembari mengelus perutnya dan memasang wajah memelas pada Haechan.
![](https://img.wattpad.com/cover/253093260-288-k606992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Ahn Yujin•Lee Haechan
Fanfiction( Cuma tulisan gajelas dari seorang gadis pemuja Haechan kekasih Hendery, nulis kalo mood)🌻