Malam ini

18 5 0
                                    

Anggika dan Yerin menyusuri rak demi rak buku di perpustakaan kampus nya, pagi itu keduanya tengah disibukkan dengan kegiatannya di perpustakaan itu. Setelah mendapatkan apa yang mereka cari, keduanya kemudian duduk di salah satu meja perpustakaan itu.

"Fotoin aja dulu lah materinya, males gue minjem buku. Males ngembaliin nya," kata Yerin sembari duduk di kursi.

Anggika manggut-manggut setuju, lantas mengambil ponsel nya dan mengambil foto beberapa lembar buku yang nanti nya akan mereka gunakan sebagai materi makalah.

"Kemaren gue liat Hiro di Rumah Sakit," kata Yerin yang masih duduk di bangkunya. Anggika yang tengah sibuk mengambil foto buku itu lantas menoleh ke arah Yerin.

"Rumah sakit?" Tanya Anggika pada Yerin, gadis itu mengangguk.

"Gak tau deh ngapain, tapi kayak khawatir gitu muka nya," lanjut Yerin.

"Dia gak ngomong apa-apa sama gue, padahal biasanya kalo sakit selalu ngerecohin gue," jelas Anggika bingung.

Padahal kemarin sore keduanya baru saja dari taman, dan kalau Anggika lihat, Hiro tampak baik-baik saja. Lalu kenapa laki-laki itu ke rumah sakit, dengan wajah khawatir? Siapa yang dia temui, pikir Anggika. Gadis itu mempercepat kerjaannya lalu menutup kembali buku itu dan keluar dari perpustakaan.

Yerin dan Anggika kemudian masuk ke kelas nya untuk mengikuti mata kuliah hari ini, tapi ternyata setelah kurang lebih 30 menit menunggu, ketua lokal mereka memberitahu bahwa dosen tidak bisa masuk hari itu, jadi kuliah tidak masuk.

"Kantin yok!" Seru Yerin saat keduanya keluar kelas.

"Kuy," jawab Mark.

"Gue gak ikut deh ya, gue ada urusan bentar." Kata Anggika seraya merogoh ponsel nya di dalam tas.

"Mau kemana Lo?" Tanya Yerin curiga.

"Nyari Hiro," lanjutnya sembari berlari meninggalkan Mark Dan Yerin yang masih cengo melihatnya.

Anggika pergi ke salah satu taman kampus nya, duduk di salah satu kursi taman. Sembari mencoba menghubungi salah satu kontak ponselnya. Lama tak kunjung di angjat, Anggika beralih ke aplikasi chat nya.

Hiro...

Tak berapa lama ponselnya berdering. Ia segera melihat ponselnya dan benar, itu adalah Hiro.

Hiro gangster
Uyy.
Kangen ya?

Lo dimana?

Hiro gangster
Di rumah
Kenapa?

Gak ngampus?

Hiro gangster
Gak
Males.

Lo sakit?

Hiro gangster
Gak tuh
Kenapa emang?

Katanya kemaren Lo
Habis dari Rumah Sakit
Siapa yang sakit?

Hiro gangster
Temen gue.

Serius?

Pesan itu tak terbalas, Hiro jelas-jelas membaca pesan itu tapi laki-laki itu tak membalasnya, tak dapat dipungkiri Anggika sedikit khawatir akan hal itu. Maka dengan segera ia berlari keluar kampus, memanggil taksi dan melaju pergi.

Setelah beberapa saat mobil itu berputar-putar tak tentu arah, Anggika mengambil ponselnya kembali dan menghubungi Hiro. Sambungan itu langsung terhubung ke orang diseberang.

About Us | Ahn Yujin•Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang