Anggika menggelengkan kepalanya kasar, berulang kali ingatan tentang halte bus tadi sore muncul di kepalanya, sejak pulang dari halte bus tadi gadis itu hanya diam di kamarnya, bahkan sejak di jalanan pun ia hanya diam yang sontak membuat Hiro terus menghujaninya dengan pertanyaan.
Berteman baik dengan Hiro tak membuatnya merasa nyaman ketika laki-laki itu memeluk nya tadi. Justru malah membuat gadis itu semakin aneh dengan dirinya sendiri, gadis itu terus memikirkan tentang bagaimana kalau Haechan tau, dia pasti akan marah besar.
'tring...'
Sampai suara dering handphone nya menghentikan kegiatan unfaedah nya malam itu. Ia segera meraih ponselnya dan menampakan baris nama yang langsung membuatnya tersenyum sumringah.
Haechan Sinting ❤️
Cimool...Apa kakandaqu?😘
Astaghfirullah, gelay.
Jahat banget :(
Mau jalan gak?
Gak ah capek :(
Capek kenapa? Padahal mau ngajak makan
Naik motor aja ya, jangan jalan..capek kalo jalan :'(
Gelo sia, ya iyalah
Masa jalan kaki.
Bisa kan? Oke
Sejam lagi aku jemputYawdah iya
Love you bunda😘
Najis!
Astaghfirullah bunda :(
ReadGadis itu melupakan apa yang sejak tadi mengganggu otak nya, ia tersenyum sumringah kemudian melemparkan ponselnya ke ranjangnya lalu berlari riang ke kamar mandi.
Setelah beberapa saat disibukan dengan urursannya mengobrak Abrik lemari pakaian ia kemudian keluar dengan pakaian paling nyaman yang di sukainya. Ia melihat ke arah cermin di kamar nya, melihat ke semua sisi badannya.
"Cantik banget gila," ujarnya pada diri sendiri.
Kemudian tersenyum bangga dan berlari ke bawah. Ayahnya baru saja pulang dari kantor malam itu, Anggika berlari menghampiri Ayahnya yang nampak heran.
"Mau kemana?" Tanya ayahnya.
"Jalan heheh," jawab nya senang
"Haechan?" Tanya ayahnya
"Iya," katanya masih dengan senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Ahn Yujin•Lee Haechan
Fanfiction( Cuma tulisan gajelas dari seorang gadis pemuja Haechan kekasih Hendery, nulis kalo mood)🌻