Pagi itu Anggika masih asyik bersama Yerin di kantin kampus, keduanya tengah asyik makan bakso, kebetulan kuliah baru saja selesai.
" Ka Lo Deket ya sama Evelyn? " Tanya Yerin tiba-tiba saat keduanya tengah makan.
Anggika yang sedang asyik mengunyah baksonya itu pun berhenti mengunyah dan menengok ke arah Yerin dengan tatapan yang seperti mengisyaratkan tanya. Kenapa.
" Akhir-akhir ini gue sering banget liat Lo sama dia" lanjut Yerin masih sambil makan baksonya.
" Eh. Enggak juga sih. Cuma beberapa kali aja papasan terus ngobrol " jawab Anggika melanjutkan makannya.
" Evelyn suka banget deketin Lo kalo dikelas " kata Yerin kali ini mengarahkan pandangannya ke Anggika.
" Dih gila Lo, ngapain dia deket-deket gue, gue bukan type orang yang bakal dia jadiin temen kayaknya, terlalu tinggi " jawab Anggika sembari menelan baksonya.
" Gue ngerasa aja gitu " jawab Yerin lagi.
Anggika hanya diam, dia berfikir sejenak, betul juga apa yang dikatakan Yerin. Semenjak pertemuan keduanya di taman waktu itu, Evelyn jadi sering sekali menegurnya. Padahal sebelumnya, gadis itu bahkan tak pernah berbicara padanya kecuali untuk hal penting. Kalau boleh Anggika curiga, ia merasa mungkin Evelyn punya niat tersendiri untuk itu. Anggika segera menggelengkan kepalanya pelan saat ia mengingat kalau Evelyn adalah mantan kekasih Haechan.
Setelah selesai dengan urusan kantin keduanya kemudian pergi ke kelas kembali untuk mata kuliah selanjutnya, sebenarnya waktu nya masih ada 1 jam lagi tapi karna keduanya malas untuk pergi jadi mereka duduk di dalam kelas yang sepi. Belum ada siapapun disana.
Drrrttt drrtt, aiyaiya I'm your little butterfly...
Suara handphone Anggika bergetar didalam tas, sementara si empunya handphone masih sibuk membolak balik laporannya. Yerin menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh tanya. Maka di ambilnya handphone di dalam tasnya dan menampakan sebaris nomor tanpa nama, ragu-ragu Anggika angkat telepon tersebut.
" Ka Lo dimana? " Tanya orang di dalam handphone itu, itu suara perempuan dan Anggika tau. Itu suara Evelyn.
Sebelumnya Anggika belum menyimpan kontak gadis itu tapi ia tak pernah menyangka kalau gadis populer itu akan menelfon nya sekarang.
" Siapa? " Tanya Yerin heran.
Anggika berbisik pelan pada Yerin menyebutkan nama Evelyn, Yerin tampak sedikit kaget.
" Gue di kelas, kenapa?" Tanya Anggika.
" Gue kesana ya, gue sendirian di kantin" kata Evelyn dari seberang telepon. Anggika mengiyakannya.
Demi apapun Anggika heran, sejak kapan Evelyn menjadi sebaik itu padanya.
" Ngapain dia? " Tanya Yerin pada Anggika.
" Katanya mau kesini, gada temen di kantin " jawab Anggika malas
" Kok nelfon Lo, temennya banyak loh " lanjut Yerin kemudian.
Anggika mengangkat bahunya kemudian kembali membolak balikan laporannya tanpa membacanya, ia hanya tengah mengusir pikiran anehnya tentang Anggika, gadis itu aneh sekali pikirnya.
Tak berapa lama Evelyn muncul dari balik pintu kelas, ia tersenyum manis pada Anggika. Hanya Anggika, Yerin menatapnya malas, sementara Anggika balik tersenyum padanya ia bingung kenapa ia selalu canggung setiap kali bertemu gadis itu, ia selalu merasa kecil sekali. Evelyn duduk di dekatnya.
" Untung Lo disini, kalo gak gatau deh mau kemana " kata Evelyn pada Anggika seraya menatap gdis itu dengan tenang.
" Heheh iya, bentar lagi masuk kan " jawab Anggika kikuk, Yerin masih diam di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Ahn Yujin•Lee Haechan
Fanfic( Cuma tulisan gajelas dari seorang gadis pemuja Haechan kekasih Hendery, nulis kalo mood)🌻