Ch. 8

343 53 24
                                    

Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

Sirius cepat-cepat meminum ramuan polyjus. Sementara dia sedang berubah, terdengar suara seperti sesuatu yang besar jatuh bergulung dari tangga. Dan detik berikutnya, pintu rahasia rak buku yang ada disamping Sirius terbuka.

"Snape! Pangeran Kegelapan memanggil!-", cicit Pettigrew, melompat turun.

"Tidak perlu kau ingatkan, Wormtail. Aku sudah tau-", jawab Sirius yang telah memiliki suara Snape.

Kemudian dua mantan sahabat itu ber-apparate ke tempat dimana tuan salah satu dari mereka telah menunggu.

•••

Sirius mengerling bulan purnama yang masih setia berada di langit, ketika dia berjalan memasuki Malfoy Manor bersama para Pelahap Maut lainnya.

Ini baru dini hari dan Voldemort sudah memanggil, apa yang telah terjadi?. Sirius bertanya dalam hati sementara derak kaki para Pelahap Maut terdengar di kanan kirinya saat bersama mereka, dia menaiki tangga.

Siapa yang telah terbunuh?, atau- siapa yang ingin Voldemort buru?. Karena Voldemort dengan segala rencananya tak mungkin hanya tertarik kepada Harry, bukan?.

Sirius dan para Pelahap Maut sampai di sebuah ruangan, kali ini tak ada kursi. Dan jujur- Sirius tidak mengerti bagaimana mereka akan membentuk formasi?.
Apakah seperti baris-berbaris Muggle?, dengan gerakan-gerakan konyol mereka itu?, ah- tidak, Voldemort benci Muggle.

Kemudian, Sirius melihat ular-ular Voldemort itu berhenti dan membentuk lingkaran, maka Sirius berdiri di sembarang tempat disana.

Dia mengedarkan pandangan, dan entah kenapa dia lega mendapati keponakan Malfoy nya tidak berada disana.
Namun, sepupunya Narcissa terlihat lebih terguncang dari sebelumnya -apa yang telah terjadi?.

Tak lama, Voldemort datang bersama ular kesayangannya, berdiri tepat di tengah lingkaran yang terbentuk. Tangannya yang kurus dan menyerupai kerangka itu mengelus tongkatnya.

"Kita harus mulai memberi kejutan-kejutan kecil-", mulai Voldemort, "Beberapa musuh yang mungkin menghalangi tujuan kita harus segera disingkirkan-".

Akan ada pembunuhan- pikir Sirius. Mencoba memahami titah Voldemort kata perkata.

"Beberapa pegawai Kementerian harus di basmi, kurasa. Seperti Amelia Bones dan Emmeline Vance-".

Oh- tidak. Vance adalah anggota Orde, Sirius harus segera memperingati nya. Tapi dia tidak tau sampai kapan Voldemort akan menahannya disini.

"Berikan juga hadiah kecil untuk para Muggle-", lanjut Voldemort.

Dan pertemuan pagi itu dilanjutkan dengan memberi perintah dan tugas kepada para Pelahap Maut.

Parahnya, perintah untuk memburu Vance berada di daftar paling atas. Dan tanpa peringatan, Vance bisa berada dimana saja, dan bisa dibunuh secepat mungkin.

Di sisi lain, Sirius, dia merasa Snape biasanya tidak diberi tugas yang seperti itu. Meskipun dia benci mengakuinya, tapi sepertinya Snape cukup, well- spesial bagi Voldemort.

Satu persatu para Pelahap Maut itu undur diri dari sana, berangkat untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh tuan mereka.
Sirius sendiri ingin segera diperintahkan pergi, dia harus memperingatkan Vance. Tapi Voldemort tak kunjung memanggil nama Snape.

Sampai Sirius benar-benar sendirian, karena bahkan Pettigrew pun telah diminta pergi, juga Narcissa yang sudah dipersilahkan meninggalkan ruangan itu.

RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang