Ch. 10

376 48 22
                                    

Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

Severus dan Sirius membeku, keduanya menatap ngeri kearah tanda ular hitam yang menggeliat-geliat di lengan bawah sebelah kiri Sirius. Sedangkan Albus Dumbledore menjadi satu-satunya orang yang tetap tenang seolah sudah mengetahui hal seperti itu akan terjadi.

"Apa-apaan ini?!" Sirius berteriak "Bagaimana mungkin.."

Severus yang memiliki tanda yang sama pun tak dapat menjelaskan hal aneh ini, karena biasanya Tanda Kegelapan hanya bisa didapat dari Pangeran Kegelapan sendiri.

"Bisa kau jelaskan ini kepadaku? Dumbledore?" Desak Sirius sengit.

"Ini sangat jarang terjadi" jawab Dumbledore kalem.

Severus memandang bos-nya dengan mata menyipit "Kau berkata seolah-olah kau sudah mengetahuinya sejak awal... Well, seperti biasanya."

"Ini adalah hal yang ku takutkan, Severus, bukan yang ku ketahui-" kilah Kepala Sekolah itu "Tapi semua pasti ada penjelasannya."

"Aku menunggu-" kata Sirius dengan ketus, dia terus menggenggam lengan kirinya.

Dumbledore menarik nafas lantas menjelaskan "Pada awalnya aku mengira tanda itu akan menghilang setelah kau, Severus, bangun dari tidur mu. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yang menjadi sebab masalah ini adalah karena- kemungkinan besar, sebagian jiwa Severus masih terjebak didalam diri Sirius."

Dua pria yang duduk di sisi lain meja tulis itu membuat ekspresi jijik di wajahnya. Teori yang baru saja Dumbledore kemukakan sulit diterima akal sehat.

"Aku tau kalian akan sulit menerimanya, tapi itu satu-satunya teori yang ku punya" ujar Dumbledore.

Sirius memandang lengan kirinya sambil meringis, oh Merlin- jadi dia harus menahan rasa sakit yang luar biasa itu setiap kali Voldemort mengumpulkan ular-ular terkutuknya itu?

Sedangkan Severus merasa tak enak, niat hati memang ingin menghindarkan orde dari kehilangan anggota yang lumayan. Tapi di sisi lain Black malah mendapat kemalangan.

"Tapi dengan ini aku akan dapat pekerjaan kan? Dumbledore?"

Perkataan Sirius itu mengejutkan dua orang lainnya, suasana yang tadinya bersitegang kini agak berubah karena ditimpa ketegangan yang lebih tinggi levelnya.

"Begitulah yang bisa kita lakukan-"

"Pengalamanku mengatakan.." kata Severus "Bahwa kau sudah punya rencana untuk menghadapi situasi ini, Albus."

"Tepat seperti yang kau katakan, Severus."

Setelah pertengkaran yang panjang tadi, kini sepasang musuh bebuyutan itu duduk tenang, diam, mendengarkan pimpinan orde dengan seksama.

"Untuk saat ini kalian berbagi Tanda Kegelapan yang sama, dan seperti yang ku katakan tadi bahwa sebagian jiwa Severus masih terjebak dalam dirimu, Sirius. Maka aku akan terkejut jika tidak mendapat laporan bahwa kalian bisa membaca pikiran satu sama lain setelah ini-."

Severus dan Sirius sama-sama melotot kearah orang tua itu.

"Itu menjijikkan!" Seru Sirius.

"Jangan menakuti ku seperti itu, Albus-" kata Severus namun tidak dengan nada takut seperti yang ada dalam kalimatnya.

"Kita lihat saja nanti-" Dumbledore memasang senyum nakal di wajahnya "Itu hanya dugaan ku, tapi kemungkinannya cukup besar."

Karena dua orang didepannya hanya mendesah pasrah, Dumbledore kembali berbicara "Karena ikatan yang ada diantara kalian, akan lebih mudah jika kalian melakukan tugas-tugas kalian bersama-sama. Maksudku, jika kalian dalam misi dan sedang berpencar -tak akan sulit bagi kalian untuk berkomunikasi satu sama lain.

RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang