Ch. 7

367 59 11
                                    

Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

Berkemas di musim panas membuat Sirius menghela nafas. Oh- seperti mau liburan saja.
Dia memasukkan kedalam koper- beberapa setel pakaian milik Snape yang diambilkan Dumbledore entah dari mana, dan semuanya hitam. Dia sendiri sudah memakai setelan lengkap penyamarannya.

Dia juga membawa beberapa botol ramuan polyjus, dia tidak percaya harus men-stok ramuan itu.

Kemudian dia mendengar pintu kamarnya terbuka, itu Tonks, dia sudah kembali dari St. Mungo beberapa hari yang lalu,
"Tonks?, ku kira Remus-".

Tonks memperlihatkan sikap aneh ketika Sirius menyebut nama Remus, wajahnya terlihat agak memerah, dan warna rambut merah mudanya itu sedikit berubah, seperti bunga yang mekar matang, "Kau baik-baik saja?-", ucap Sirius berhenti sejenak dari aktivitasnya.

"Aku baik!-", saut Tonks, mengerjap dan menggeleng sehingga warna rambut dan pipinya kembali normal, "Remus-, dia di luar", suaranya murung ketika melanjutkan, "Ini malam bulan purnama-".

Sontak, Sirius melompat berdiri, "Bagaimana aku bisa lupa kalau malam ini bulan purnama?!, aku harus menemani Remus-".

Sirius berjalan keluar tapi Tonks menahannya, lalu dengan tatapan sedih, auror itu berkata kepada sepupunya,
"Dia berpesan kepada ku, kau harus jalankan tugasmu. Dia bilang tak usah khawatirkan dia-".

Sirius menatap Tonks sejenak, sedikit mendeteksi keanehan suaranya, kemudian menghela nafas, dia menjauh dari Tonks dan melihat keluar jendela.

Bulan purnama penuh itu membumbung tinggi di langit malam, mata Sirius seolah bisa menangkap rasa sakit yang sedang di alami Remus dalam transformasinya sebagai manusia serigala.

Menutup matanya, telinganya kini bahkan bisa mendengar lolongan manusia serigala yang berada di hutan entah berapa mil jauhnya dari sana.

Tapi bagaimanapun, Tonks benar, Sirius sekarang memiliki tugas. Dan Remus menganggap bahwa tugas yang dimiliki Sirius lebih penting dari diri Remus sendiri.

Sirius membuka matanya dan berbalik, ternyata barang-barang yang ingin dia kemas sudah rapi -Tonks masih berdiri disana.

"Kau yang mengerjakan semua itu?-", tanya Sirius tak percaya, "Maksudku, kau tidak membawa tongkatmu-".

Tonks tersenyum, dia memang tidak biasa melakukan pekerjaan seperti itu,
"Aku tidak bisa terus menjadi orang yang sama kan?-".

Sirius mendekati sepupunya, lantas meraih kedua pundaknya, "Itu tidak benar, aku lebih suka dirimu yang biasanya-".

Kemudian keduanya berpelukan. Anehnya Sirius merasa dia sedang berpelukan dengan Remus, dia curiga memang ada yang tidak beres antara Tonks dan Remus. Tapi entahlah, itu bukan sesuatu yang penting sekarang.

"Berhati-hatilah", kata Tonks setelah pelukan berakhir.

Sirius yang telah mengecilkan kopernya dan memasukkan ke saku tersenyum,
"Tentu saja", jawabnya.

Dengan tangan kiri memegang gagang pintu rumahnya, Sirius menenggak ramuan menjijikkan itu lagi. Kemudian setelah dirinya berubah wujud menjadi Snape, dia keluar dan ber-apparate.

•••

Spinner's End.

Sirius tak percaya dia berada disini, akhirnya. Dia berjalan bergegas melewati rumah-rumah yang tak tampak bagus. Cahaya dari lampu-lampu redup menembus lewat celah papan dari jendela yang kacanya pecah.
Dia berusaha untuk tidak menampilkan keterkejutan dalam wajah Snape, dia harus bersikap seolah dia telah terbiasa dengan suasana disini.

RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang