Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)Dumbledore menunjuk kursi diseberang mejanya, dan menyihir satu lagi di sampingnya.
Sirius berjalan mendahului Severus -yang masih terlihat kesal- lalu duduk di salah satu kursi. Tak lama Severus menyusul dan duduk dengan tidak berselera.
Severus berusaha sebisa mungkin tidak memandang Sirius, sedangkan Sirius menanggapi itu dengan helaan nafas -sementara wujudnya mulai berubah ke wujud aslinya."Severus-", mulai Dumbledore, "Kau tau apa yang terjadi kepadamu, bukan?".
Severus tidak menjawab, maka Dumbledore melanjutkan,
"Kita tidak bisa membiarkan Voldemort mengetahui kalau kau telah menyelamatkan Sirius-"."Aku tidak menyelamatkannya-", sangkal Severus cepat.
Dumbledore menurunkan kacamatanya sebentar, lantas berkata lagi, "Kalau begitu, biar ku ubah diksi ku. Kita tidak boleh membiarkan Voldemort tau kau tidak sadarkan diri karena tidak sengaja berada didepan Sirius saat sebuah kutukan kematian menuju kearahnya-".
Severus melotot kepada Dumbledore, namun itu tak membuat senyum jail sang Kepala Sekolah menghilang.
"Kita tidak bisa membiarkan posisi mu di komunitas Pelahap Maut kosong, Severus. Seseorang harus mengambil alih selama kau tidak sadarkan diri"."Dia bisa saja menghancurkan semuanya, Albus-", kata Severus, menunjuk Sirius- yang tak terima dan menegakkan duduknya,
"Apa maksudmu?!, apa kau pikir aku ini tidak becus, huh?!".
"Aku tau kau, Black. Orang sepertimu lebih memilih menggunakan otot daripada otak, dan pekerjaan ku sama sekali tidak seperti itu".
Sirius ingin mendebat lagi tapi Dumbledore lebih dulu berkata,
"Aku masih punya hal untuk dibicarakan, kalau kalian bersedia untuk diam".Sirius menjatuhkan punggungnya ke punggung kursi, sambil menggerutu.
"Kita memilih Occlumens yang kemampuannya mendekati dirimu, Severus. Lagipula Sirius yang mengajukan diri".
Kini Severus melirik tajam kearah samping, namun Sirius tak memperdulikannya.
"Sejauh ini tidak ada kesalahan, dan karena Sirius datang kemari dalam wujud mu, kurasa dia baru saja kembali dari pertemuan Pelahap Maut-".
Sirius mengangguk, dan Dumbledore melanjutkan,
"Kami ingin mendengarnya-".Sepertinya kalimat Dumbledore itu salah, karena Severus nampak tak begitu tertarik- karena dia merasa, dialah satu-satunya yang bisa menyampaikan informasi itu.
Sirius mengawali dengan menarik dan menghembuskan nafasnya,
"Voldemort memerintahkan Pelahap Maut nya menghabisi Vance-".Dumbledore menegakkan duduknya, dia sepertinya ingin langsung memberi perintah namun Sirius cepat-cepat berkata,
"Tak ada gunanya, mereka sudah berhasil".Dumbledore menghela nafas, sementara Severus bergumam, "Payah-".
Sirius langsung naik pitam, "Mereka pergi paling awal!. Dan aku ditahan oleh Voldemort setelah dia selesai memberi perintah kepada yang lain!, Snape! Salahmu sendiri kau begitu spesial untuknya!-".
"Oh, jadi kau tau kalau aku spesial?!".
"Dan kau bangga dengan menjadi kesayangan Voldemort?!, kalau aku akan merasa jijik-".
Severus meraba lengan jubahnya tempat dia biasa menyimpan tongkatnya, namun dia tidak menemukan apapun.
Sedangkan Sirius dengan perlahan menarik tongkat Snape dari balik lengan bajunya, "Mencari ini?, Snivellus?", dia sengaja menyeringai lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retaliation
FanfictionAlih-alih Sirius Black, bagaimana jika yang terkena Kutukan Kematian Bellatrix Lestrange pada saat pertempuran di Departemen Misteri adalah Severus Snape? Dunia sihir beserta isinya milik J.K Rowling © J.K Rowling © Warner Bros #3 snape ~ 19 Mei 2021