34

1K 45 6
                                    

😵😵😵

Ega dan Bara memasuki ruang ICU yang di dalam nya terdapat Evan yaang belum sadarkan diri dengan banyak alat yabg terpasang di tubuh nya. Ega menatap Evan iba,  apa yang sedang terjadi pada sahabat nya itu mengapa bisa seperti ini?

"Dengan keluarga mas Evan?" tanya dokter yang sudah dari tadi ada di dalam

"Iya dok kami saudaranya" jawab Bara mewakili "jadi apa yang terjadi dengan Evan dok?" lanjutnya

"jadi untuk saat ini mas Evan sedang mengalami koma" jelas dokter itu

Deg!/ Deg!

Ega dan Bara hampir dibuat membeku di tempat. Ucapan dokter barusan sukses membuat tanda tanya besar di kepala pasangan kekasih itu.

"kenapa bisa dok? Evan sakit apa?" tanya Ega shock

Dokter menatap Ega dan Bara "Loh memang nya mba sama mas nya gatau?" tanya nya

Ega dan Bara sontak menggelengkan kepalanya serempak

"Jadi gini, mas Evan menderita kanker darah" jelas dokter

"Apa dok? Kanker darah?" beo Ega terkejut

Dokter itu mengangguk pelan

"sejak kapan dok, kenapa kita gatau?" tanya Bara

"mas Evan menderita kanker darah sudah lama, tahun tahun lalu mas Evan sering melakukan pengobatan di rumah sakit kami. Namun setelah nya mas Evan tidak pernah datang kesini lagi. Saya sendiri sudsh menyarankan orang tua mas Evan untuk menjalani oprasi di luar negri, itu pun sudah berapa tahun yang lalu"

"dan untuk saat ini sepertinya mas Evan belum   menjalani oprasi itu, dan alhasil kanker nya mulai parah, menggerogoti tubuh mas Evan secara perlahan hingga membuat mas Evan mudah lelah, pucat dan sejenis nya" lanjut dokter itu

"shit" Bara bergumam pelan namun Ega bisa mendengarnya

"baik kalau begitu saya permisi" pamit dokter itu lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua yang masih terdiam dengan kenyataan bahwa Evan mengidap kanker darah yang sudah parah

"Sial.. Siall" Bara terduduk di lantai dengan tangan nya yang meremas rambut nya sendiri

Melihat itu Ega pun berjongkok di samping pacar nya itu dan mengusap bahunya pelan berniat menenangkan "Bar, kamu sabar ya" ujar Ega pelan

"Aku benci diri aku Ga, aku benci diri ku sendiri" ucap Bara prustasi "Bisa-bisa nya aku ketipu sama Evan yang selama ini kelihatan baik-baik aja" lanjutnya

Ega terdiam, memang benar Evan pandai menipu dirinya dan semua orang bahwa pria itu terlihat baik-baik saja, padahal pria itu menyimpan penderitaan yang begitu menyakitkan

"Aku juga gak nyangka sama Evan Bar, dia selama ini kelihatan baik-baik aja dan ternyata dia nyimpen masalah yang begitu serius. Aku yakin dia ngelakuin ini agar kita gak khawatir sama dia" ucap Ega

"ya tapi gak kaya gini juga Ga, sebenar nya dia anggap aku apa, sampe2 dia nyembunyiin tentang penyakit nya dari aku" ujar Bara

Ega membenarkan ucapan Bara, Ega mengusap bahu kekasihnya dengan tenang "Iya aku paham, sekarang kamu bangun dulu kita duduk disana" Ega menuntun Bara untuk duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu

Mereka berdua sudah duduk di sofa, hening tak ada percakapan di antaranya. Mata nya masing-masing fokus pada sosok Evan yang masih setia menutup matanya di atas brankar

Ega melirik Bara yang masih terdiam, ia bangkit keluar dan langsung menelpon seseorang

—————

Elzagar FathurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang