😵😵😵Pagi hari ini sangat cerah, sama seperti hati seorang gadis yang sedang kasmaran. Semangat 45 ia terapkan, Willy sudah berbaris rapih di lapangan. Yah Willy, semua teman kelas nya pada menatap nya dengan heran. Bagaimana tidak, Willy jarang mengikuti upacara, karna apa? Karna gadis itu seribg terlambat bahkan sengaja bolos. Dalam sebulan kehadiran Willy masih bisa di hitung pakai jari, karna gadis itu sangat malas mengikuti upacara yang menurutnya buang-buang waktu, kepanasan, apalagi jika pembina upacara berbicara panjang lebar, auto kering di lapangan
Namun tidak dengan hari ini, gadis itu sangat semangat bahkan sudah siap berdiri di lapangan, ya walaupun baris di barisan oakibg belakang, maklumi lah ya hahhaha. Pagi ini Ega belum datang, padahal upacara sudah msu di mulai. Willy mulai celingukan sendiri mencari satu sahabat nya itu namun nihik tidak ada.
Upacara sudah di mulai, Willy masih mengukuti nya dengan hikmah. 10 menit, 15 menit, Wikky sudah merasa bosan. Tak ada yang bisa ia ajak bicara. Ingat, Willy sangat tidak suka situasi sepi seperti ini, tak ada yang mengobrol. Dan diribya pun sudah mulai kepanasan, karna dirinya memang tak nemakai topi. Itu lah alasan Willy memilih barisa di belakang karna menurut nya di belakang ia tak akan kepanasan. Namun dugaan nya salah, semakin siang matahari semakin naik dan sebab itu lah Willy kepanasan. Gadis itu sudah bergeser sana sini agar tak kepanasan, namun nihil dirinya tetap saja kepanasan
"Sue banget" gumam nya
Willy melirik ke samping kanan nya ada seorang gadis mungkin itu seangkatan dengan nya. Willy mencolek tangan gadis itu, yang di colek pun hanya menatap Willy sinis, karna mungkin merasa terganggu.
"pinjem topi dong, gue panas nih" bisik Willy
"Ogah, enak aja gue aja kepanasan" jawab gadis itu
Melihat itu Willy langsung menatap nya sinis dan kembali ke posisi awal nya "Sombong amat sih tuh cewek, so cantik" kesal nya
Willy melirik ke depan dengan mwntipitkan matanya karna silau mentari sangat menusuk kematanya. Dan di depan sana, pembina upacara masih berbicara panjang lebar, itu tandanya upacara masih lama
Huh, Willy merasa menyesal. Gadis itu lebih memilih menundukkan kepalanya melihat ujung sepatu nya. Ya lebih baik seperti ini ya walaupun kepalanya masih panas, setidaknya wajah nya tidak kepanasan.
Tak lama tiba-tiba ia merasa ada yang memakaikan topi ke kepalanya, dengan cepat Willy mendongak an kepalanya dan yang ia lihat adalah senyuman Eza. Ia tak menyangka Eza akan datang kesini bahkan cowok itu memakaikan nya topi, Willy masih menatap Eza tak percaya. Ia sedang memastikan apakah ini benar-benar Eza? Karna ia takut dirinya menghalu.
Eza tersenyum, dan mencubit pipi gadis di depan nya itu dengan gemas. Willy yang di perlakukan itu pun merasa malu dan menundukan kepala nya untuk menyembunyikan senyum nya. Entah mengapa ia merass deg-deg an yang luar biasa, menurut nya Eza sangat romantis saat ini. Ya walaupun hanya memakaikan topi disaat dirinya sedang membutuhkan nya
Dilihat nya Eza mengeluarkan sapu tangan di kantong celana nya, lalu di arahkan ke arah pelipis Willy, ternyata Eza sedang mengusao keringat gadis itu.
"Capek ya?" tanya Eza
Willy tak menjawab, gadis itu hanya tersenyum malu -malu. "Kok lo bisa ada disini? Ini kan barisan kelas 11?" bukan nya menjawab, Willy malah balik bertanya
"Gue ikut upacara, gue perhatiin lo dari tadi ternyata lo kepanasan itu sebab nya gue samperin lo kesini" jawab Eza seraya mengantungkan sapu tangan nya ke posisi semula
Willy menganggukan kepala nya paham, tak sengaja dirinya pun melihat bulir bulir keringat di dahi Eza, karna cowok itu tidak memakai topi.
"Lo kasih topi lo ke gue, sedangkan lo sendiri kepanasan?" tanya Willy seraya membuka topinya untuk di kembalikan pada Eza
KAMU SEDANG MEMBACA
Elzagar Fathur
Teen Fictionsebelum memaca ini, diharapkan membaca cerita pertama yang berjudul "ALEXA" agar kalian tidak bingung dengan alur ceritanya Bagaimana rasa nya jika orang yang kalian hamili atas dasar cinta itu adalah adik kandung kalian sendiri? Inilah kisah ku El...