😵😵😵"Lo kemana tadi, ko gue gak liat lo di sekolah?" tanya Eza yang tiba-tiba duduk di samping adiknya
"Bolos" jawab Ega santai seraya memasukan keripik kentang ke dalam mulutnya
Mendengar itu Eza langsung menjitak kepala adiknya itu "Bolos mulu lo, mau jadi apa kali"
Ega yang tak terima dengan itu pun segera memukul nya dengan remot TV "Kaya lo nggak aja!" pekik Ega
"Ya gue kan cowok, jadi wajar lah" balas Eza tak mau kalah
"Emang nya yang boleh bolos cowok doang?"
Eza mencomot keripik kentang punya Ega "Ya enggak juga sih. Lo bolos sama siapa?" tanya Eza
Dilihat nya Ega tak menanggapi ucapan nya, adik nya itu dengan santai menonton TV seraya memakan keripik kentang nya. Hal itu sontak membuat Eza mendengus kesal dengan cepat ia pun mematikan TV nya
"apa-apaan sih lo, ko dimatiin?" protes Ega
"Lo belom jawab pertanyaan gue, dosa lo mengabaikan seorang kakak" ucap Eza sok bener
Mendengar itu Ega hanya memutar bolamatanya malas "Lagian ngapa sih, kepo amat"
"Ya gak gitu, gue kan abang lo. Jadi gue itu harus ngelindungin adik gue sendiri, lo harus nya bersyukur di perhatiin sama abang sebaik gue" ujar Eza
"Baik mata lo"
"gak percaya lo? Gini Ga, gue pernah gak sih ninggalin lu di saat lo kesusahan. Nggak kan? karna gue itu abang yang baikkk" ujar Eza
Mendengar itu rasa nya Ega ingin menonjok wajah abang nya sekarang juga. Ega menoleh ke arah Eza dan menatap nya seolah percaya bahwa Eza sangat lah abang yang baik
"Oh.. Baik banget yah?? Saking baiknya waktu kita telat, dan manjat tembok belakang, gue ketahuan sama Bu Siti. Lo bukan nya nolongin gue.. Malah kabur, apa itu yang di sebut baik?" tanya Ega yang sudah melotot
Mendengar itu Eza menggaruk tengkuk nya tak gatal "Hehehe, ya lo kan tau, gue itu....gue itu... Reflek, ya gue reflek dan langsung lari makanya gue ninggalin lo" alasan Eza
Ega tak menggubris ucapan nya gadis itu langsung melenggang pergi entah kemana, melihat Ega yang pergi Eza pun langsung bersuara
"Pasti si cewe tengil itu ya yang ajak lo bolos" tebak Eza sedikit berteriak
"Nama nya Willy" koreksi Ega
"Sama aja, si cewe tengil!" balas Eza tak mau kalah
Tak ada sahutan kembali dari adiknya, Eza pun segera mengambil ponsel nya yang sedari tadi di silent. Seketika matanya membulat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Andrea dan chat yang belum di baca
Ia pun segera menelpon balik Andrea, namun panggilan nya tak kunjung di jawab oleh gadis itu. Eza terus saja menenlpon, hingga di panggilan ke - 5 baru lah tersambung
"Halo?"
"Halo Dea? Kamu gak apa-apa kan?" tanya Eza cemas
"aku gak apa-apa kok, maaf aku ketiduran" ucap Andrea si sebrang sana
"Maaf, handphone ku tadi di silent, jadi aku gak tau kalau kamu telpon" ujar Eza
"iya aku paham, gak apa-apa ko"
"emang nya tadi nelpon, ada apa?" tanya Eza
"nggak ada apa-apa sih, aku cuma khawatir aja sama kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elzagar Fathur
Ficção Adolescentesebelum memaca ini, diharapkan membaca cerita pertama yang berjudul "ALEXA" agar kalian tidak bingung dengan alur ceritanya Bagaimana rasa nya jika orang yang kalian hamili atas dasar cinta itu adalah adik kandung kalian sendiri? Inilah kisah ku El...