15

1.4K 51 10
                                    

😵😵😵

Ega yang sedang duduk di taman bersama Eza dan Bara pun tak sengaja melihat Willy dan Evan yang sedang berjalan ke arah nya

"Eh, itu Willy sama Evan" ucap Ega

Mendengar itu sontak membuat Bara dan Eza langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Willy dan Evan yang kini sudah mendekat

"Will, lo gak apa-apa?" tanya Ega cepat

Willy menggelengkan kepalanya lesu "Gue gak apa-apa"

Eza mendengus sebal melihat seragam Willy yang robek di bagian pundak, dengan cepat ia pun membuka hoodie kesayangan nya yang tengah ia pakai itu, lalu menyodorkan nya pada Willy

"pake nih, mau jadi lonte lo ngumbar -ngumbar pundak lo" sodor Eza ketus

Awal nya Willy merasa dag dig dug karna Eza memberikan hodie nya untuk di pakai nya. Sedetik kemudian rasa dag dig dug itu berubah menjadi rasa kesal yang ingin menelan Eza hidup-hidup. Gadis itu menekuk wajah nya kesal dan tak mengambil hoodie itu

Hal itu membuat Eza menghembus kan nafas nya pelan, lalu langsung memakaikan hoodie nya ke tubuh gadis itu

"Anjay" gumam Ega

Evan terpaku melihat pemandangan di depan nya, mengapa Eza lancang sekali memakaikan hoodie nya pada Willy? Apa cowok itu tak mengerti perasaan nya saat ini? Evan segera menggelengkan kepala nya menghilang kan fikiran buruk nya barusan, tidak tidak mungkin Eza seperti itu. Eza kan sahabat nya, lagian Eza sendiri pun sudah punya pacar

"Aduh muka gue" pekik Willy yang sedsng di pakaikan hoodie secara paksa

Eza pun selesai memakaikan hoodie nya pada Willy. Namun rambut gadis itu sangat berantakan akibat tadi. Terbawa suasana mungkin, Eza pun merapihkan rambut Willy dengan lembut

Willy terdiam menatap Eza di depan nya, karna mereka kini begitu dekat. Begitu pun Eza yang menatap Willy, lalu cowok itu menarik sudut bibirnya kanan nya, astagaaaa tampan sekali, bukan.

Ya ampun, jantung gue - batin Willy menjerit

Evan berdehem dan menarik Eza untuk duduk di kursi taman

"Za, gue di jebak" lebih baik Evan mengajak Eza bicara saja, dari pada cowok itu terus-terusan menatap Willy

"Hah, ko bisa?" heran Eza

Evan mengangguk dan mulai menceritakan kronologisnya, Ega, Eza maupun Bara hanya diam menyimak.

"Njir, ini udah pasti jebakan deh" ucap Bara menyimpulkan

Ega mengangguk setuju "Iya, kayanya ada yang sengaja jebak lo berdua" tambah nya

Willy menundukan kepalanya meremas rambutnya sendiri "Siapa sih yang tega jebak gue, salah gue apa coba" lirih Willy yang masih bisa di dengar oleh semuanya

Ega mengusap lembut bahu sahabat nya itu "Lo sabar yah Will, kita janji akan bantu lo sama Evan buat nyelidikin kasus ini"

"tapi yang bikin gue bingung, kenapa tiba-tiba ada Diva sama temen-temen nya. Dia pada mojokin gue sama Willy" heran Evan

"Diva" beo Bara

Evan mengangguk, Eza menatap Willy "Lo punya masalah sama dia?" tanya nya

"Hah? Maksud lo?" tanya Willy tak mengerti

"Diva itu kang sempak" jawab Eza

"Kang bully anjir" ralat Bara

"Iya itu maksud nya, dia akan bully orang yang ganggu dia" jelas Eza

Elzagar FathurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang