09

1.8K 54 10
                                    

😵😵😵

"Willy!"

Willy yang sedang berjalan pun memberhentikan langkah nya ketika mendengar ada seseorang yang memanggil nya. Tak lain adalah Evan, cowok itu kini berlari kecil menghampiri nya

"Apa?" tanya Willy ketika Evan sudah ada di samping nya

"Will, pulang bareng gue yuk" ajak Evan

Dilihat nya Willy masih menimang - nimang ajakan Evan.

"Pliss lah Will, ayo" mohon Evan

"hmmm, oke"

Dilihat nya Evan bersorak senang "Yes, akhirnya"

"Akhirnya apa?" tanya Willy cepat

"Akhirnya lo mau terima gue" jawab Evan

Mendengar itu sontak membuat mata Willy membuat, dengan cepat gadis itu menoyor kening Evan

"Gue terima ajakan lo, bukan cinta lo!" kesal Willy

"Iya gue tau" jawab Evan, seketika tatapan nya berubah sendu dan serius "Will, emang beneran gak ada tempat buat gue di hati lo?" tanya nya

Willy terdiam menatap manik Evan, tak biasanya ia seserius ini. Sudah berapa kali Willy selalu menolak Evan, dan alasan nya sama, Willy tidak mempunyai perasaan pada Evan. Willy menghembus nafas nya pasrah dan menatap Evan

"Van, gue minta mulai saat ini lo berhenti ngejar gue, gue bukan cewek baik"

"Lo baik, yang yang terbaik di mata gue" sanggah Evan cepat

"Kalo gue baik, gak mungkin gue selalu nolak lo dan bikin lo sakit karna gue" balas Willy serius

Evan terdiam,

"Dan itu artinya gue bukan cewek baik buat lo.  Lo buka mata lo, di luaran sana banyak cewek yang suka sama lo"

"terus?" tanya Evan

"Ya masa mau di biarin aja, Gila aja lo. Lo mikir gak sih, di luar sana cewek - cewek suka sama lo dan lo abaikan gitu aja? Lo ngerasa gak sih sakit nya gimana?"

"Lo ngerasa gak sih sakit nya gimana?" tanya Evan mengulangi ucapan Willy

Willy terdiam, mengapa Evan jadi mengulangi ucapan nya.

"Maksud lo apa sih? Gue nanya ko malah nanya balik"

"Lo ngerasa gak sih sakit nya di abaikan itu kaya gimana? Dan untuk apa lo nasehatin gue untuk membalas perasaan mereka sedangkan lo sendiri aja mengabaikan gue?"

Skak mat!!

Willy benar - benar mati kutu, bisa-bisa nya Evan membalikan ucapan nya barusan. Sial sekali, ucapan Willy barusan menjadi bomerang untuk dirinya sendiri

"kenapa diem Will, lo harus tau satu hal. Seburuk-buruk nya lo dimata orang, lo tetep yang terbaik di mata gue" ucap Evan

Willy terenyah oleh ucapan Evan barusan, secinta ini kah Evan padanya? Tapi mengapa harus dirinya? Mengapa tidak yang lain?

"WOY!"

Willy tersentak ketika ada yang berteriak di telinga nya. Ternyata itu adalah Eza yang datang langsung merangkul Evan

"Van, ngapaih sih lu sama cewek tengil ini" tanya Eza

"Apa lo bilang?" Willy terpancing

"Cewek tengil" ulang Eza

"Lo tuh bacot kaya cewek aja, ember banget" balas Willy tak mau kalah

"Apa lo bilang?!" dan kini Eza mulai terpancing

Elzagar FathurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang