16

1.3K 51 12
                                    

😵😵😵

Sudah satu minggu semenjak kejadian dimana Willy di jebak oleh Diva Cs. Kini hubungan nya dengan Eza semakin dekat, entah apa yang Willy rasakaan, sepertinya dirinya kini merasa sangat nyaman jika bersama Eza. Namun status Eza lah yang membuat nya down seketika

Seperti saat ini Willy hanya mampu diam menyaksikan Eza dan Andrea yang sedang makan di kantin. Willy merasa sebal dengan dirinya, mengapa bisa ia mempunyai rasa pada Eza, cowok yang sudah jelas-jelas mempunyai pacar. Tapi ini semua bukan murni salah nya, karna Eza pun salah. Cowok itu lah awal mendekatinya

"ngapa si lo, di aduk-aduk mulu itu" tanya Ega kesal karna sedari tadi somay yang di pesan oleh Willy belum di makan hanys di aduk-aduk saja

"lagi gak mood gue" jawab Willy yang mengaduk-ngaduk somay nya itu

"lo yang nolak Evan, tapi lo yang gak mood" Ega menyenggol lengan Willy "Lo liat noh, Evan main hp terus, muka nya juga datar, gue yakin dia itu lagi cari kesibukan supaya gak natap lo. Dia itu kecewa banget sama lo, dia kira lo beneran suka sama dia ternyata lo malah nolak dia lagi" lanjutnya

Willy menatap ke depan dimana meja yang di tempati Andrea dan Eza juga dengan Bara dan Evan. Memang benar, Evan menyibukan diri dengan bermain ponsel, bahkan cowok itu terlihat dingin, tak banyak bicara. Bahkan yang bicara hanya Andrea, Eza dan Bara saja.

Wiily terdiam menatap Eza yang sedang menyimak Andrea bicara. Ia memang sudah tidak waras, bisa -bisa nya dirinya mencintai seorang laki-laki yang dulu menjadi musuh bebuyutan nya, apa lagi kini cowok itu sudah punya pacar

Hadeh, gila aja gue suka sama pacar orang!! - batin Willy menjerit

Dilihat nya Eza terlihat romantis dengan Andrea, Willy merasa sangat merasa bersalah karna sudah mencintai Eza. Sebaiknya ia harus pendam dalam-dalam rasa ini, ia tidak mau menghancurkan hubungan seseorang karna keegoisan nya.

Willy pun melirik Evan yang masih sama, yaitu memainkan ponsel nya. Biasanya jika di kantin seperti ini cowok itu selalu mencuri pandang ke arah nya, dan memanggilnya. Namun sekarang? Cowok itu hanya diam membisu, bahkan jika berpapasan cowok itu hanya tersenyum tipis saja padanya tanpa ada niatan menyapa, heran bukan?

Sekecewa itu kah Evan padanya?

Apa Willy harus menerima Evan? Itung-itung melupakan cintanya pada Eza. Kata orang, cinta tumbuh dengan seiring berjalan nya waktu dan itu bisa dilakukan oleh Willy saat ini. Apakah ini keputusan yang tepat? Lebih baik dirinya belajar menghargai orang yang benar-benar tulus padanya. Dari pada bertahan dengan seseorang yang belum tentu tulus padanya

Sedetik kemudian Eza melirik ke arah Willy yang sedang menatap ke arah mejanya. Andrea sedang sibuk bermain ponsel, jadi aman lah. Eza terus menatap wajah Willy, tepat arah mata gadis itu. Tak lama, Evan bangkit izin untuk ke toilet sebentar

Dapat Eza tangkap bahwa sejak Evan berdiri, tatapan Willy pun beralih, Eza yakin Willy terus menatapi Evan sadari tadi. Bahkan saat Evan keluar dari kantin, tatapan Willy pun tertuju pada pintu kantin

Eza terdiam, apa Willy menyukai Evan? Bukan kah kemarin baru saja gadis itu menolak Evan? Tapi sekarang? Willy malah memperhatikan Evan. Ada apa sebenarnya?

Willy yang melihat Evan keluar dari kantin pun segera ikut bangkit. Ega yang melihat itu pun merasa bingung

"kemana lo?" tanya Ega

"toilet bentar, yak" pamit Willy

Ega mengangguk "Yaudah jangan lama-lama"

Willy mengangguk dan mengancungkan kedua jempol nya lalu langsung melenggang pergi. Tak sengaja tatapan Ega bertemu dengan Bara di depan sana. Dilihat nya Bara tersenyum, tak lama cowok itu pun menghampiri nya dan duduk di sampingnya

Elzagar FathurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang