32

1K 51 4
                                    

Ciyee aku double update nih, kuyy gassss!!!

😵😵😵

"Andai kamu ngertiin perasaan aku" ucap Ega diiringi isak tangisnya

Dan melihat itu Bara hanya bisa menunduk salah. Bara bingung sebenarnya siapa yang salah disini? Dan siapa yang benar? Ia tak mengerti situasi ini.

Ingin sekali Bara mencurahkan isi hatinya pada Ega, tapi sepertinya untuk saat ini bukan waktunya. Dengan cepat Bara menarik kepala Ega dan menarik nya ke dalam dekapan nya

"jangan nangis" ucap nya

Mendengar itu Ega pun membalas pelukan Bara lebih erat. Gadis itu menangis di dalam dekapan Bara, menumpahkan isi hati nya saat ini.

Bara sendiri merasakan bahwa kaos yang tengah ia pakai, basah. Ega menangis, Bara megusap punggung gadis itu lembut. Bara tahu pasti Ega sedang di landa masalah. Karna tak mungkin gadis ini menangis sebab ia merokok lagi

Ega melepaskan pelukan nya dan menatap Bara sendu

Bara menangkup kedua pipi Ega, dan menatapnya lembut "Kamu kenapa?" tanya nya pelan

"bantu aku cari Eza, Bar" isak Ega

Bara mengerutkan dahinya "Emang nya Eza kemana?" tanya nya

Ega kembali menangis, melihat itu Bara pun segera menghapus airmata gadis itu

"Yaudah, yaudah. Kamu biaa ceritain semuanya. Tapi di dalam mobil yah" ucap Bara

Lalu mereka pun menyebrang dan masuk kedalam mobil

——————

Pranggg!!

"Gak mungkin, ini gak mungkin!!" Andrea berteriak histeris melempar apa saja yang ada di dalam kamar nya

Athur menatap putri nya iba, ia pun sebenarnya masih ragu. Tapi tak menutup kemungkinan Eza memang benarlah anaknya. Sebab ia masih ingat 18 tahun yang lalu, dimana Alexa datang ke apartmeb nya memergoki dirinya dan Bianca yang selingkuh di belakang nya. Dan Alexa memberitahunya bahwa ia hamil

Tapi mengapa ini menjadi sangat rumit, putri nya saat ini memiliki hubungan spesial dengan anak itu. Apalagi kini putrinya sedang hamil anak dari laki2 yang bernama Eza.

"Apa bener kamu hamil?" tanya Bianca tajam

Andrea tak menjawab, gadis itu masih menangis meraung-raung, tak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya dan Eza adalah saudara kandung. Melihat Andrea yang diam pun membuat Bianca naik pitam

"Jawab, apa kamu beneran hamil?!" tanya Bianca membentak

Bentakan Bianca sukses membuat Andrea si gadis manja diam dari tangis nya, namun tidak dengan isakan nya. Bianca meraup wajah nya prustasi, bagaimana bisa seperti ini.

Bianca mendekati putri nya dan langsung menjambak rambut indah milik Andrea. Hal itu membuat Athur terkejut karna Andrea memekik sangat kencang

"Aaaaaa SAKITTTTTT" pekik Andrea

"Anak malu-maluin kamu! Bisa-bisa nya kamu ngelakuin hal yang menjijikan kaya gini!" bentak Bianca masih dengan jambakan nya

"Ampun mahhh" Andrea menangis menjadi-jadi

"Kalo orang-orang tau, mau taro dimana muka mamah hah! Dasar anak tak tau di untung!" maki Bianca yang kini tangan nya mulai mencekik leher Andrea

"Rasainn ini" ucap Bianca

"A-ampun M-ah" isak Andrea yang terputus-putus

Melihat itu dengan segera Athur melepaskan tangan Bianca yang menjambak rambut putri nya itu.

"Bianca, sadar! Ini anak kamu hei!" ucap Athur

"Apaan sih, Thur awas jangan halangin aku" protes Bianca

Athur menarik tangan Bianca dan membawa nya keluar kamar, menjauhi nya dari Andrea. Karna ia takut malah Bianca semakin menjadi.

Kepergian kedua orang tua nya membuat Andrea semakin terpukul, ia tak menyangka pada Mamah nya. Orang yang melahirkan nya kini berusaha ingin membunuhnya.

Andrea memeluk lututnya sendiri, tak ada yang merengkuh nya saat ini. Lengkap sudah penderitaan nya. Mengapa hidup nya menjadi seperti ini. Masa lalu kedua orang tuanya mengorban kan masa depan anaknya.

Andrea menangis lagi, dan lagi. Ia shock, trauma, takut, semua bercampur menjadi satu. Ia takut pada Mamah nya. Dengan segera Andrea berlari menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat. Ia takut Mamah nya akan masuk ke dalam kamar nya tanpa sepengetahuan nya. Andrea langsung naik ke atas kasur dan menarik selimut nya. Ka takut, benar-benar takut.

Apakah ia sedang bermimpi? Jika iya, siapapun itu tolong bangunkan dirinya dari mimpi buruk ini:)

——————

Sepi, sunyi, gelap. Disinilah Eza, sendiri di tempat yang jauh dari keramaian orang-orang. Ia sengaja pergi jauh dan menghilang untuk sementara. Eza saat ini berada di kota Bogor, di pedesaan. Ini adalah tempat dimana ia dulu pernah menginap di rumah teman nya.

Raka, teman nya saat kecil dulu. Saat Eza dan keluarga nya liburan di Bogor dan menyewa Villa. Tak sengaja Eza bertemu dengan Raka yang sedang bekerja di kebun teh dan disitu lah persahabatan mereka dimulai.

Raka memang seumuran dengan Eza, namun bedanya Raka tak melanjutkan sekolahnya karna tak ada biaya

"Za"

Tepukan di bahunya membuat Eza terlonjak kaget, ia meboleh melihat Raka yang membawakan teh hangat untuk nya

"ngelamunin apa sih? Nih teh anget. Di minum dulu" ucap Raka memberikan teh hangat itu

Eza menerima nya "Thanks" ucapnya tersenyum simpul

"Kamu kenapa sih, kaya nya lagi galau yah?" tanya Raka

Eza hanya tersenyum tipis menanggapinya,

"Kamu bisa cerita sama saya, kali aja saya bisa kasih solusi. Tali kalau kamu gak siap, yah gapapa" ucap Raka

Eza menatap Raka, Raka memang tipe cowok baik, sopan, hangat, Eza yakin Raka adalah pendengar yang baik, untuk dirinya yang mengeluhkesahkan kehidupan nya

Eza menatap Raka "Simbok udah tidur?" tanya Eza

"Udah barusan" jawab Raka

"Ka, alasan gue kesini karna mau nenangin diri, dan menghilang untuk sementara di kehidupan mereka" ucap Eza

Raka mengerutkan dahinya "Maaf sebelumnya,  mereka siapa ya?" tanyanya

Eza menatap gemerlap bintang di atas sana "Keluarga gue. Bunda gue, ayah tiri gue, dan adik tiri gue"

"tiri? Loh? Bukan nya kamu itu-"

"Bukan, ternyata itu adalah aya tiri gue dan adik tiri" potong Eza cepat

"Itu yang membuat kamu kesini dan menenangkan diri?" tanya Raka

Eza menggelengkan kepalanya "Bukan itu"

"terus?" tanya Raka bingung

"Kenyataan" ucap Eza mantap "kenyataan yang sangat pahit dimana gue hamilin adik kandung gue sendiri"

😵😵😵

Sorry for typo 🙏

Elzagar FathurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang