sebelas

45 7 12
                                    

Double up buat nemenin tahun baruan kalian yang #dirumahaja. Seperti aku 🤭

-

"BANGUN WOY!!! SAHUR!!!" teriak Bambam sambil memukul-mukul ember hasil minjem dari Mbak Nina yang tengah mencuci pakaian.

Bambam, Aksa dan beberapa anak kost cowok lain sedang sibuk membangunkan cewek-cewek yang berada di lantai dua. Masing-masing dari mereka membawa satu benda untuk mendukung pembangunan paksa untuk menyiapkan acara tahun baru.

"Sa, bangun, Sa!" teriak Aksa, mengetok-ngetok kamar Assa yang memang paling dekat dengan tangga.

Assa yang masih tertidur lelap itu pun merasa terusik dengan suara gaduh yang berada di luar kamarnya. Ia menutup rapat kedua matanya dan menyembunyikan kepalanya di antara bantal.

"SAHUR ... SAHUR!!" teriak Bambam lagi sambil memukul kencang-kencang ember yang berada di tangannya.

Assa berdecak dan langsung duduk dari tidurnya. Ia bangkit dengan susah payah karena selimut yang masih melilit di tubuhnya dan pandangannya yang kabur karena berdiri tiba-tiba.

Membuka kunci dengan kasar, Assa langsung membuka pintu kamarnya dengan kencang membuat cowok-cowok yang masih asik membuat keributan di kostan Babeh itu tersenyum jenaka tanpa ngerasa bersalah sedikit pun.

"BAMBAM!! KAMU TUH BERISIK BANGET KENAPA SIH?!" teriak Assa tepat di hadapan Bambam yang sedang duduk bersila.

Seketika riuh dari alat-alat rumah tangga itu pun berhenti. Kostan mendadak senyap seketika. Bambam mendongak untuk menatap wajah Assa yang penuh emosi.

"Katanya mau tahun baruan? Jadi aku bangunin, kurang baik apa coba aku ini?" ucap Bambam, memasang wajah tak berdosa.

"Tapi enggak di jam tujuh pagi banget. BAMBAAM!!" Assa menjerit, lalu duduk di hadapan Bambam dengan berselonjor kaki. Frustasi dengan cara pemikiran laki-laki satu itu.

"Kamu juga! Ngapain sih, ikut-ikutan begini?!" Assa menoleh ke arah Aksa yang berada di sebelah kiri Bambam.

Aksa hanya diam, merasa nggak enak hati pada Assa.

"Aku tuh baru tidur jam tiga, kalian kenapa pada ngeselin banget sih!" seru Assa frustasi dengan wajah memerah.

Mina, Momo dan beberapa penghuni cewek lain keluar dari kamarnya masing-masing.

Aksa bangkit dari duduknya dan menarik pergelangan tangan Assa, menyuruhnya untuk bangun dan mengikutinya. Assa pasrah dan mau nggak mau mengikuti langkah kaki Aksa yang membawanya ke lantai satu.

"Kamu mau bawa aku kemana??" sewot  Assa, emosinya masih memuncak.

Tanpa menjawab, Aksa membawa Assa ke dapur dan mendudukkan Assa di salah satu kursi yang berada di meja makan.

"Duduk," pinta Assa, menunjuk kursi dengan dagunya.

Tanpa membantah, Assa duduk dengan napas yang tak beraturan. Aksa mengambilkan segelas air hangat untuk Assa dan langsung menaruh tepat di hadapan Assa.

"Minum dulu. Nggak sakit emang tenggorokannya teriak-teriak kaya tadi?"

Assa berdecak, dan langsung mengambil gelas yang sedari tadi ia tatap. Perlahan-lahan, gelas yang berisi air hangat itu tandas.

"Kamu ngapain tidur jam tiga?" tanya Aksa, sambil menggeser kursi yang berada di sebelah Assa untuk ia duduki.

"Ngerjain laporan."

"Bukannya udah libur?"

"Udah, tapi ternyata ada satu laporan yang belum selesai. Jadi akhirnya aku kerjain biar nanti liburannya tenang. Eh malah kebablasan."

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang