Assa betah untuk menatap lalu-lalang kendaraan yang melintas di hadapannya. Sudah tiga puluh menit ia berdiam diri di halte busway, tak mengacuhkan busway yang sedari tadi transit di halte meskipun kendaraan itu akan mengantarkannya ke tempat tujuan.
Ia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai melangkahkan kakinya menunggu busway berikutnya berhenti tepat di hadapannya.
Entah Assa yang salah atau memang orang-orang yang berada di sekitarnya tengah terburu-buru, sampai-sampai Assa harus pasrah saat tubuhnya disenggol oleh badan-badan calon penumpang lain yang berebutan untuk berdiri paling depan.
Assa membuang napasnya kasar lewat mulut dan mundur perlahan-lahan hanya untuk menghindari dari senggolan-senggolan yang cukup brutal oleh orang-orang di sekitarnya.
"Mbak?" Suara berat terdengar di belakang tubuh Assa. Namun gadis itu tetap bergeming hanya memperhatikan busway yang mulai berhenti tepat di hadapannya.
"Mbak?" Suara itu kembali terdengar dan kini disertai dengan sentuhan di pundak kanan Assa.
Assa berdecak sambil memutar bola matanya malas. Assa membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan laki-laki yang kini tengah memakai masker di dagu dan hoodie berwarna hitam.
"Maaf, Mbak ..." ucapan laki-laki itu terhenti saat Assa menaikkan tangan kirinya yang terdapat cincin putih dengan berlian kecil melingkar di jari manisnya.
Laki-laki ber-hoodie itu menaikkan alisnya bingung lalu menatap wajah Assa dan tangan kiri Assa bergantian.
"Saya udah tunangan, Mas. Jadi maaf saya gak bisa bebas kenalan sama cowok random lagi," ucap Assa akhirnya.
Laki-laki itu tersenyum manis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Assa memasang wajah galak lalu menurunkan tangan kirinya dengan kasar. "Gak usah flirting-flirting deh, Mas! Mas tuh bukan tipe saya."
Laki-laki itu mengangguk sambil mencoba menghentikan senyumannya yang sedari tadi terkembang. "Maaf, Mbak, tapi bukan itu maksud saya."
"Terus?
"Sandal jepit saya Mbak injek," balas lelaki itu sambil menunjuk ke bawah dengan dagunya membuat Assa ikut menundukkan kepalanya.
Assa reflek mundur beberapa langkah, sampai punggungnya menabrak tubuh orang lain yang berada di belakangnya.
"Maaf..." ucap Assa tak enak.Dalam waktu tak kurang dari lima menit sudah dua kali Assa sudah berhasil mempermalukan dirinya di hadapan laki-laki yang kini sedang tertawa sambil berkacak pinggang.
Assa menatap sengit laki-laki itu dan meniupkan rambut panjangnya yang kini menghalangi wajahnya karena menolehkan kepala dengan sedikit kencang hanya untuk menatap tak suka laki-laki yang kini tengah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie.
"Saya duluan, Mbak yang udah bertunangan." Laki-laki itu menyentuh kembali pundak Assa dan berjalan untuk memasuki busway lebih dulu.
Assa kembali menoleh ke arah laki-laki itu yang sudah berdiri di dalam busway, lelaki itu masih menampilkan senyumnya yang sangat menyebalkan bagi Assa.
Setelah pintu busway ditutup Assa menghentakkan kakinya kesal hingga menjadi pusat perhatian oleh orang-orang yang berada di sekitarnya.
Assa mendengkus dan berjalan keluar dari halte busway sebelum ia kembali mempermalukan dirinya sendiri.
-
Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit menggunakan ojek online, Assa masuk ke dalam indekost-nya dengan perasaan campur aduk. Ia menaruh dengan kasar tas miliknya ke atas meja kerja dan merebahkan tubuhnya dengan kasar ke kasur tanpa ranjang miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
RomansaHanya cerita klise tentang cinta segitiga. Assa - Suzy Digta - Jinyoung GOT7 Aksa - Jb GOT7