🎞20

440 95 23
                                    

"saya gak akan nyakitin kamu," itu yang Taeyong katakan padanya.

Pada dasarnya omongan mafia gak bisa dipercaya.

Buktinya? Taeyong mengikat dirinya di sebuah tiang dengan tali tampar besar yang serabutnya udah keluar, nusuk di permukaan kulit.

Sedangkan Taeyong duduk dengan santainya sambil menghisap rokok hingga asapnya menyebul ke udara.

"saya pernah kagum sama kamu. Karena kamu adiknya Jinyoung, kamu lucu dan kamu periang. Kamu suka senyum, kamu kadang out of the box, gak suka basa basi dan ceplas ceplos tentang apa yang kamu suka dan apa yang gak kamu suka."

"beda jauh dengan kepribadian semua perempuan yang pernah saya temui bahkan yang pernah saya cintai setulus hati hingga rela melakukan perjuangan dalam bentuk apa pun." kata Taeyong bercerita tentang kisahnya.

Mina sebenernya gak peduli dia mau ngomong dan ngoceh tentang apa, yang ada dalam otak Mina sekarang adalah gimana caranya supaya bebas dari Taeyong.

Mina tahu siapa Taeyong, sejak awal mereka bertemu di rumah Jinyoung. Dia kenal Taeyong lewat cerita seseorang yang ditulis dalam blog dan menjadi artikel paling banyak dicari pada saat itu.

Blog dari korban kekejaman seorang mafia piskopat yang pindah ke korea setelah membantai ribuan penganut sekte sesat.

Mina diem karena dia gak mau abangnya tahu tentang Taeyong. Siapa Taeyong dan apa hubungannya dengan Jisoo.

"saya sempat punya hasrat untuk memiliki kamu. Tapi saya tahu, saya bukan laki laki yang baik," kata Taeyong membuang puntung rokoknya dan menginjaknya dengan kaki telanjang tanpa alas kaki.

Taeyong perlahan mendekati Mina. Langkahnya begitu pelan namun bisa menjadi pedang yang sangat tajam jika salah langkah.

Mina menelan ludahnya kasar, gue harus apa?? Please help me, god!

"bahkan saya bukan kakak yang baik,"

"om emang bukan kakak yang baik. Dan Jisoo, gak akan mau nerima kakak psikopat kayak om," kata Mina santai. Padahal hatinya dag dig dug ser.

Gemeteran takut sampe pingin pipis di celana.

Bukannya marah, Taeyong malah senyum lebar.

"saya tahu. Jisoo gak akan sudi punya kakak seperti saya. Tapi dia harus tahu kalo saya kakaknya,"

"pls om, jangan rusak kehidupan Jisoo. Cukup om aja yang rusak," balas Mina.

Dia sedikit tahu kehidupan Taeyong. Dulu, Taeyong cuma anak laki laki yang polos dan suka bermain bola di taman bermain sama temen temennya.

Tapi takdir berkata lain. Entah untuk alasan apa, keluarga Taeyong dibantai habis habisan sama polisi. Gak ada yang selamat, kecuali Jisoo yang disuruh sembunyi di dalam peti mati sama mamanya dan Taeyong yang dibawa polisi dalam keadaan luka parah.

Mereka mencuci otak Taeyong yang dulunya hanya bocah yang memiliki dunia anak anak berubah menjadi mafia dengan kehidupan yang kelam.

"saya gak rusak, Mina. Mereka yang merusak saya. Mereka yang menjadikan saya binatang buas untuk adik saya," ucap Taeyong, matanya berkaca kaca.

Hatinya berdenyut sakit mengingat masa kelamnya. Seorang bocah yang dipaksa membunuh, dipaksa menyukai cairan darah. Yang dipaksa memakan bola mata manusia, yang dipaksa memperkosa seorang wanita, bahkan disuruh menjadi ketua sekte dan menghabisi banyak ribuan nyawa tak berdosa.

Taeyong makin dekat dengan Mina.

"om," panggil Mina was was.

"saya gak akan nyakitin kamu, karena kamu keluarga saya,"

DYSTOPIA | JaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang