Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"MINA PULANG!!!!"
Gak ada sahutan sama sekali begitu Mina udah di dalem. Rumah tampak lengang dan kosong.
Seperti rumah lama yang gak dihuni bertahun tahun. Padahal Mina meninggalkan rumah selama seminggu, gak lebih dan gak kurang.
Sambil menyeret kopernya, Mina mengelilingi rumah. Kangen sih, karena rumah adalah tempatnya berbagi keluh kesah. Apalagi kamarnya sendiri.
Banyak rahasia yang tersimpan di sana. Bahkan Jinyoung aja gak tahu rahasianya bersama seisi kamar. Terutama dengan semua koleksi boneka kodoknya yang bejibun.
Mina balik lagi ke ruang tengah. Dia berdiri dengan bahu merosot serta pandangan sendu.
Rumahnya emang gak ada orang. Hanya ada benda tak hidup yang udah berdebu. Lantainya juga kotor banget. Kayaknya butuh tenaga ekstra untuk membersihkan rumah.
"gue lupa, abang kan udah gak ada," katanya miris akan kenyataan yang ada.
"coba abang masih di sini. Udah riweh ini rumah dari tadi," kata Mina terkekeh pelan membayangkan sosok Jinyoung dan omelannya yang khas.
Getaran di meja membuyarkan lamunan Mina. Hp nya geter geter pertanda ada panggilan masuk.
Setelah lulus dari sma daun mapel, mereka punya pilihan dan jalan masing-masing. Namun kisah klasik pertemanan diantara mereka gak akan pernah putus dan tetap terjaga hingga sekarang.
"lo udah nyampe rumah?" tanya Yuqi di sebrang.
"hm. Kenapa emang? Lo mau jadi babu buat beresin rumah gue?"
"enteng banget tuh mulut. Ini nih, si Taehyung ngajak party, ikut gak?"
"ma-"
Ucapan Mina menggantung. Dia gak jadi bilang dan berakhir melipat bibirnya rapat rapat. Dia gak boleh ikut, kalo ikut ini rumah siapa yang bersihin?
Iya dulu ada abang yang jagain rumah, beresin rumah. Sekarang? Boro boro. Abang aja udah gak tinggal di sini lagi.
"ma? Ma apa woy? Abis dari jepang jadi gagap lo?"
"sialan," umpat Mina.
"hehe canda boss. Jadi gimana?"
"gue gak ikut deh,"
"capek kan lo? Yaudah sih, biar gue yang ngomong sama Tetet,"
"oyi,"
"gue tutup dulu. Selamat berbenah benah sayang,"
Panggilan yang gak ada lima menit itu terputus. Realita menampar Mina. Bahwasannya dia punya tanggung jawab terhadap rumah yang ditinggalkan Jinyoung padanya.