🎞17

466 93 22
                                    

Sifat keras kepalanya Mina itu udah mendarah daging. Ibarat dikasih hati minta jantung.

Esoknya Mina kabur pagi pagi dari rumah Jaehyun sambil bawa koper buat pergi sama Taeyong ke Jeju.

Dia meninggalkan secarik kertas di atas meja belajar Jaehyun.

Man, makasih ya, berkat lo perut gue  gak sakit lagi. Gue kudu pergi ke jeju hari ini, kasihan Taeyong udah beli tiket pp. Sorry...

Jaehyun yang baca pesan Mina langsung meremat kertasnya dan membuang ke tong sampah. Jaehyun cuma pasrah. Mau gimana lagi?

Mina udah berangkat ke jeju. Masa iya Jaehyun susul juga ke sana disaat Jaehyun ada kerjaan numpuk?

"bang?"

Jaehyun nelfon Jinyoung, dia ingin memastikan apakah Mina beneran ijin ke abangnya atau enggak.

"halo Jae? Kenapa pagi pagi nelfon?"

"enggak, gue mau nanya,"

"nanya apa?"

"soal Mina ke jeju, dia udah minta ijin sama lo gak?" tanya Jaehyun.

"ohhh Mina. Udah kok, malah taeyong yang minta ijin ke gue." kata Jinyoung di sebrang sana.

Jaehyun manggut manggut, "oh gitu. Oke deh bang, maaf ganggu pagi pagi gini,"

"kayak sama siapa aja lo."

"oke gue tutup ya bang,"

"yoi,"

Bertepatan dengan sambungan telepon yang tertutup, seseorang masuk ke dalam rumah Jaehyun tanpa permisi.

Sosok pecinta makanan manis masuk dengan gayanya yang kasual.

"jae lo ada makanan gak?" tanyanya langsung menuju ke dapur.

Dia buka tudung saji di meja makan, kosong.

Dia buka lemari pendingin Jaehyun, gak ada apa apa kecuali buah buahan dan botol botol berisi air mineral.

"ck," Ten berdecak melihat kekosongan dapur Jaehyun. Beda banget sama rumahnya yang dipenuhi makanan di mana mana.

"lo gak bosen hidup hemat begini?" tanya Ten lelah menghadapi hidup Jaehyun yang terlalu irit.

"enggak," jawab Jaehyun pendek sembari membuka kulkas dan meminum air dingin.

"ramen. Ada gak? Gak mungkin gak ada,"

"emang gak ada,"

"ck," Ten berdecak untuk kedua kalinya.

"nih, makan," Jaehyun menyodorkan buah pisang padanya.

"dipikir gue monyet dikasih pisang?" gumam Ten pasrah memakan pisang pemberian Jaehyun. Masih sukur dikasih asupan sama yang punya rumah.

"dih, lo mah apa aja diembat. Gue kasih tai juga lo makan,"

"enak aja! Btw gue udah ngelacak orang yang lo maksud," kata Ten membuat Jaehyun menarik kursi dan duduk di depan Ten.

"serius? Secepet itu??"

Ten ngangguk, "ahlinya!" katanya sombong.

"namanya Lee Taeyong, siapin jantung biar gak copot pas gue kasih tahu tentang Taeyong," ucap Ten memberi peringatan khusus kepada Jaehyun.

Muka Ten juga berubah serius. Jaehyun berpikir kalo Taeyong emang ada yang gak beres. Karena Ten bukan tipe orang yang serius jika menyangkut orang asing.

DYSTOPIA | JaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang