🎞5

683 110 17
                                    

Seseorang yang kita lupakan, boleh jadi yang mengingat kita paling banyak. Pun sebaiknya, seseorang yang kita ingat paling banyak, boleh jadi telah melupakan kita.

-Tere Liye-

🎞

Mina bangun dari pingsannya. Karena ngerasa pening yang teramat sangat, sampe rasanya mau muntah.

Tangan Mina otomatis memegang jidatnya. Ia merasa ada yang aneh dengan keningnya. Ada gundukan yang lumayan gede, dan kalo disentuh rasanya nyut nyutan.

"gue kenapa?" tanyanya kayak orang linglung.

"jidat gue kenapa?"

"udah bangun?"

Mina spontan noleh, Taeyong masuk ke ruang rawat Mina sambil bawa makanan yang didorong pake troli.

"loh? Gue di rumah sakit?" tanya Mina kebingungan.

"kepala kamu gimana? Mendingan?"

"ha?"

Otak Mina masih loading. Hingga ingatannya memberi gambaran tentang kejadian semalam.

Bukannya dia ketemu Jaehyun ya? Terus Jaehyunnya kemana? Kok malah Taeyong yang muncul?

"om, aku kok bisa di sini?" tanya Mina ke Taeyong. Dia butuh penjelasan sekarang, semuanya terasa abu abu. Terutama tentang sosok Jaehyun yang ia temui tadi malam.

Apa bener cowok kemarin itu Jaehyun atau Mina sedang delusi? Atau dia salah mengenali orang?

"kamu gak inget?"

Mina menggeleng, "kayaknya kemarin aku nabrak sesuatu yang keras deh," kata Mina sembari mengingat ingat.

Taeyong senyum tipis, "kemarin ada yang telfon saya pake hp kamu. Katanya kamu ada di rumah sakit,"

"yang telfon cowok apa cewek?" tanya Mina memastikan.

"cowok,"

Seketika Mina menahan napasnya, "suaranya berat gak? Maksud aku agak deep? Atau terdengar bariton?"

"saya pikir suaranya kayak remaja lagi puber, berat berat gimana gitu," jawab Taeyong.

Entah kenapa setelah mendengar jawaban dari Taeyong, Mina merasa kecewa.

Delusi? Halu? Itu yang ada di pikiran Mina sekarang.

"kenapa?" tanya Taeyong memperhatikan raut wajah Mina yang lesu.

"gapapa om,"

Tak banyak tanya lagi, Taeyong memindahkan sarapan Mina ke atas nakas.

"nih makan dulu, kamu boleh pulang siang ini,"

"aku gak gegar otak kan om?"

Taeyong ketawa ringan, "kebanyakan nonton drama nih anak,"

"serius om. Rasanya masih nyut nyutan tahu,"

"enggak kok tenang aja. Bentar lagi benjolan di kening kamu sembuh,"

Brak!

Pintu ruangan dibuka kasar dan memperlihatkan lima sosok yang gak asing lagi buat Mina.

"MYOUI MINA LO GAPAPA KAN?!" yang teriak barusan itu Yuqi.

Jennie gak banyak omong langsung masuk dan mengecek seluruh tubuh Mina.

"jidat lo kenapa jadi benjol gini sih Min?" tanya Jennie khawatir.

"gue gapapa," kata Mina.

"bisa masuk rumah sakit juga nih kodok ngorek," tukas Jungkook berdiri di belakang Jennie. Sembunyi dari amukan Mina. Soalnya gadis itu udah ngasih death glare yang mematikan seluruh saraf.

DYSTOPIA | JaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang