🎞24

634 101 45
                                    

Mina pulang ke rumah Jinyoung. Cowok itu menyambut Mina dengan antusiasme yang tinggi. Dia akan memamerkan hasil pemeriksaan Jisoo dari dokter ke Mina.

Jinyoung pingin Mina tahu kalo dia adalah calon ayah sekarang.

Dia akan menjadi ayah setelah sekian lama. Penantian Jinyoung dan usaha Jinyoung tak berakhir sia sia.

"MINAYAAA!!!!"

Mina masuk ke dalam tanpa senyuman dan cengiran seperti biasa. Hanya ada tatapan kosong.

Jinyoung tak menyadari hal itu. Dia memeluk Mina erat banget. Saking eratnya Mina sampe mati rasa.

"dek, abang punya berita yang luar biasa. Kamu pasti seneng," kata Jinyoung kelewat senang.

"dek,"

Jinyoung natap Mina dengan mata berbinar bahagia, "kamu bakal jadi aunty," bisik cowok itu dengan senyuman yang gak pernah luntur sejak kemarin.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Gak ada respon apapun dari Mina.

"dek! Malah bengong. Kamu gak suka?"

"abang suka?" tanya Mina sangat dingin sembari menatap kakaknya.

Senyum Jinyoung luntur perlahan, "kamu gapapa?"

"abang seneng?" tanya Mina lagi tanpa ekspresi.

"dek,"

"MINA TANYA ABANG SENENG?! ABANG SUKA?! ABANG BAHAGIA?!" teriak Mina tiba tiba. Jinyoung cukup kaget, gak biasanya Mina kayak gini. Bahkan berani berteriak sekeras ini di depannya.

"dek? Kamu kenapa?" Jinyoung tentu khawatir. Apa terjadi sesuatu di jeju?

"loh Mina, udah pulang?" sahut seseorang berjalan mendekati mereka.

Mina menatap tajam ke arah Jisoo. Dia teringat ucapannya ke Taeyong beberapa waktu lalu.

"SAMPAI JAEHYUN MATI, JISOO JUGA AKAN MATI!"

Dengan langkah lebar Mina mendekati Jisoo dan mencekik leher Jisoo kuat. Amarahnya membludak saat melihat Jisoo hidup damai di sini. Sedangkan Jaehyun harus pergi jauh darinya. Bukan untuk satu hari atau satu tahun. Tapi untuk selamanya. Dan gak akan pernah kembali.

"MINA!!!" amuk Jinyoung. Dia segera melepaskan tangan Mina dari leher Jisoo, namun Mina diliputi amarah yang membara, tenaganya jauh lebih kuat dari Jinyoung.

"MINA LEPAS GAK?! KAMU APA APAAN SIH?! DIA LAGI HAMIL MINA!"

Mina gak peduli. Dia menekan kuat leher Jisoo sampe gadis itu memukul mukul tangan Mina karena kekurangan pasokan oksigen.

"MINA!"

Mendengar bentakan itu, Mina berhenti mencekik leher Jisoo. Dia menatap Jinyoung dengan mata berkaca kaca.

"dia hamil kan? Bagus deh, biar anaknya mati sekalian!"

Plak






Tangan Jinyoung bergetar hebat setelah menampar Mina. Ini adalah kali pertamanya dia bermain tangan ke Mina.

Tapi ucapan Mina emang keterlaluan.

Napas Mina memburu, dia memegang perutnya yang dijahit sebelum terbang ke sini. Sakitnya masih ada, akan tetapi tak sebanding dengan sakit ditinggal pergi oleh Jaehyun.

"abang puas?" kata Mina berbisik. Dia gak sanggup mengeluarkan suara lagi.

Mina pingin nyerah sekarang. Dia pingin ikut Jaehyun. Boleh kan?

DYSTOPIA | JaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang