🎞16

490 96 26
                                    

"Ten,"

Si tengil dipanggil noleh dengan mulut belepotan penuh gula halus. Makan donat aja kayak bocah.

Jaehyun berdecak lidah, "umur lo berapa sih?!"

"24." jawab Ten bikin Jaehyun menepuk jidatnya lantaran kesal.

"kenapa lo nanya umur gue?" tanya Ten kalo udah kepo gak bisa berhenti. Bacotnya bakal lancar jaya.

"gapapa,"

Donat yang tinggal separuh itu di taruh di atas meja. Dia menjilat jemari tangannya yang dipenuhi gula halus sambil berjalan mendekati Jaehyun.

"enggak, lo bohong. Kenapa lo nanya umur gue?!"

"gapapa. Ngeyel banget sih lo?!"

"jawab gak?!"

"gak ada apa apa Tennn, gue cuma nanya,"

"gak mungkin. Kalo lo nanya berarti ada apa apa," kata Ten ngotot.

"lo aneh! Orang gak ada apa apa dipaksa ada apa apa," ucap Jaehyun kesel udah di ubun ubun.

Ten masih natap dia curiga, "lo gak berniat nyomblangin gue sama bocah itu kan????"

Jaehyun auto mendelik, "ASTAGFIRULLAH TENN TENN, LO DEMEN SAMA OLAF?!"

"kapan gue ngomong begitu anjir?!" sungut Ten mendengus kasar.

Nyesel udah ngomong begitu di depan Jaehyun. Otaknya gak main.

"barusan," kata Jaehyun.

Ten menggeleng, "budek lo,"

"heh! Lo beneran demen sama olaf?!"

"enggak," jawab Ten datar.

Giliran Jaehyun yang bersikap maksa kayak Ten.

"boong. Lu demen kann? Ngaku lo sama gue, makanya minta comblangin,"

Jidat paripurna Jaehyun dipukul pake tangan kosong sama Ten, "KAPAN GUE BILANG MINTA COMBLANGIN BANGSAT?!"

"sakit cuk," aduh Jaehyun ngusap jidatnya yang memerah bekas tabokan Ten.

Jangan salah. Meski Ten termasuk golongan tengil tapi kaya, dia punya tenaga melebihi sumo.

Kelingkingnya aja berat, lebih berat dari beban hidup Jaehyun malah.

"punya mulut tuh dijaga!" sinis Ten lanjutin makan donatnya yang sisa dua kotak setengah gigitan.

"eh Ten," panggil Jaehyun. Kali ini suaranya agak kaleman karena ada maunya.

"apa?" sahut Ten malas.

"gue pingin lo nyari orang,"

"maksud?" donatnya ditaruh lagi sama Ten. Perhatiannya seratus persen tertuju pada Jaehyun.

Jaehyun menarik kursi dan duduk di dekat Ten, "gue curiga sama satu orang. Gue gak tahu asal usulnya kayak apa."

"ya terus?"

"dia lagi deketin katingnya olaf dulu,"

"MINA?!"

Jaehyun menutup telinganya rapat, "hm. Firasat gue gak enak aja pas ngeliat mereka keluar mulu,"

"halah. Cemburu kali lo," sahut Ten.

"kalo iya kenapa? Gue ngerasa kurang suka aja sama tuh cowok. Tatapannya itu beda Ten, sesama cowok pasti tahu lah tatapan suka ke cewek itu kayak apa dan gimana. Sedangkan Taeyong, gue gak liat apa apa selain kejanggalan," jelas Jaehyun mengingat kembali tatapan Taeyong yang misterius waktu itu.

DYSTOPIA | JaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang