Vote Coment gratis hyung!!
--
Berputar beberapa kali didepan cermin, Hyunjin lantas menyunggingkan senyumnya. Berpose layaknya Artis Korea saat pemotretan iklan. Laki-laki itu kagum terhadap Ayah dan Bundanya, bagaimana bisa melahirnya dirinya yang setampan ini?“Udah ganteng, udah kece, waktunya ngapel.” gumamnya diakhiri tawa kecil. “Udah gila gue?”
Jeongin yang sejak tadi memperhatikan, lantas berdecak sebal. “Lo baru sadar kalau lo gila?”
“Eyyy, lo lebih gila dari gue. Keturunan Ayah Hendra tuh ganteng-ganteng. Bibit unggul! Cuma lo aja yang gak doyan sama betina.” jawab Hyunjin.
Laki-laki itu menyambar ponselnya diatas meja belajar. Pukul enam pagi lewat seperempat. Dari pada terlambat, lebih baik Hyunjin bergegas. Tidak, laki-laki itu bukan ingin berangkat kesekolah meskipun saat ini adalah hari rabu.
“Dari pada lo ngoceh, mending anterin gue kesekolah. Habis itu langsung jenguk Kak Nada! Gue ngeri ngeliat lo kayak gini setelah tiga hari diem dikamar. Lo nggak kemasukan arwah kan?”
Hyunjin berdecak malas. Menatap jengah kearah sang adik. “Kalau lo mau dianterin, ya buruan siap-siap! Keluar dari kamar gue, pakai sepatu sekolah lo. Bilangin Yuna sekalian, lima menit lagi kita berangkat.”
Jeongin lantas segera bangkit dari kasur Hyunjin. Keluar kamar, segera menuju kamar Yuna. Ingat ya, Yuna itu masih SMP. Sekolah Jeongin dan Yuna tentu saja berbeda. Tentu saja mereka tidak ingin terlambat.
Hyunjin memasukan ponselnya kedalam saku jaket. Menyambar kunci mobil sang ayah yang tergeletak diatas kasur, serta sebuket bunga mawar merah disampingnya.
Yah, mungkin laki-laki itu mendapat pencerahan selama tiga hari mengurung diri. Hyunjin kali ini benar-benar berjanji. Berkomitmen pada dirinya sendiri untuk tetap disamping Nada. Bagaimanapun keadaan Nada, perasaannya pada Nada, atau status hubungan mereka, Hyunjin akan tetap menjaga gadis itu.
Jika Nada terus menolak, Hyunjin pun tidak akan peduli. Nada sahabatnya, dan akan terus seperti itu.
——🌸——
“Aku boleh ketemu Papa nggak, dok? Sebentar aja!” ucap Nada memelas. Bibirnya melengkung kebawah, berharap kata 'boleh' keluar dari mulut Dokter Jaehyun.
Dokter Jaehyun tersenyum pipis. Mengelus pelan kepala Nada. Sebenarnya dokter itu tidak tahu harus berkata apa pada Nada. Reno menggantikan Dokter Suho yang sedang ditugaskan keluar negeri untuk beberapa waktu. Sengaja, agar Reno mendapat gaji lebih banyak.
“Iya, nanti ya, cantik. Dokter Reno ada jadwal operasi sekarang. Nada sarapan dulu ya?” ucap Dokter Jaehyun sehalus mungkin.
Nada menggeleng kuat. Menolak suapan dari suster yang berada disamping Dokter Jaehyun. “Papa selesai operasi jam berapa? Aku cuma mau ketemu sebentar. Janji sebentar doang!”
“Iya, nanti ketemu kok. Sekarang sarapan dulu ya? Mau disuapin suster apa dokter?” tanya Dokter Jaehyun lagi.
Lagi-lagi Nada menggeleng kuat. Bibirnya semakin melengkung kebawah. “Aku mau nyuapin Papa. Aku mau sarapan bareng sama Papa. Kasian, Papa pasti skip makan karena sibuk kerja terus.”
Dokter Jaehyun dan suster itu saling bertatapan. Merasa tersentuh dengan ucapan Nada sekaligus merasa kasihan pada Nada. Kemudian Dokter Jaehyun mengambil alih bubur yang ada ditangan suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Friendshit | Hwang Hyunjin
Fanfiction[sᴡᴇᴇᴛ sᴇʀɪᴇs] Friendzone? Yah, kurang lebih kayak gitu hubungan Nada sama Hyunjin. Nada yang selalu berdiri dibelakang Hyunjin saat cowok itu butuh. Dan Hyunjin, tetap jadi cowok brengsek yang datang ke Nada setiap dia putus sama cewek. Start : 8...