Vote coment gratis hyung~
Pajak ditanggung pemerintah--
“Kalau mau gue sembuh, nggak gini cara, Jin. Nggak seharusnya lo nurutin ucapan Dokter Jaehyun untuk pura-pura sayang sama gue biar gue sembuh. Sama aja kalian bunuh gue secara pelan-pelan.”
Pergerakan Hyunjin terhenti. Laki-laki itu mulanya mengelus kepala Nada, kemudian pelahan-lahan menjauhkan kepala Nada dari dadanya. Menatap Nada intens seakan menuntut penjelasan. “Maksudnya apa, Nad?”
Nada bangkit. Merapikan rambutnya sebentar, kemudian beralih menatap Hyunjin dengan senyum tipis. “Gue tau, Dokter Jaehyun nyuruh lo jadi pacar gue sampai gue sembuh. Lo nggak usah ngelakuin itu. Gue bisa sembuh tanpa bantuan lo.”
“Apa gue keliatan disuruh Dokter Jaehyun? Apa gue keliatan main-main sama lo?” tanya Hyunjin diakhiri senyum tipis. Ia tahu, tidak mudah meyakinkan gadis itu setelah semua yang pernah Hyunjin perbuat.
“Nadaline, nggak apa-apa kalau lo nggak percaya sama gue. Tapi gue minta maaf, kalau gue harus ngulang ucapan gue yang pernah bikin lo sakit hati waktu dulu.” Jeda sebentar, kemudian Hyunjin kembali melanjutkan, “gue nggak suka lo deket-deket sama cowo manapun. Entah itu Seungmin, Dokter Jaehyun, atau bahkan Changbin sama Han. Gue juga nggak suka kalau ada cowok yang tertarik sama lo. Kalau lo suka sama gue, lo harusnya stay sama gue.”
“Jin...”
“Dulu pasti lo mikir gini, buat apa gue stay sama Hyunjin sedangkan Hyunjin milih genggam tangan orang lain? Iya kan?” tanyanya diakhiri tawa kecil. “Sekarang lo buang jauh-jauh fikiran itu. Yang harus lo inget, Nada harus tetep stay sama Hyunjin karena sekarang Hyunjin udah genggam tangan Nada. Hyunjin genggamnya erat banget, nggak mau Nada diambil sama orang lain. Nanti Hyunjin sakit.”
Laki-laki itu tersenyum lebar. Sesekali mengusap pelan rambut Nada. Sedangkan gadis itu hanya bisa menatap sayu kerarah Hyunjin. Kedua tangannya meremat ujung baju yang berada disamping. Seberapa keras Hyunjin meyakinkannya—
“Jin, jangan pernah main-main sama perasaan.”
—Nada tetap merasa tengah dipermainkan.
Mendengar itu, Hyunjin lantas tersenyum tipis. Menangkup kedua pipi gadis itu guna menatapnya lebih dekat. “Gue sayang sama lo, Nadaline. Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai cewek. Bukan juga karena suruhan Dokter Jaehyun atau karena gue nggak laku lagi.”
“Gue nggak mau mempermasalahkan fisik lo atau tipe idaman gue lagi. Nyatanya emang semua cewek bakal kelihatan sempurna dimata yang tepat. Waktu itu gue marah-marah sama lo karena gue nggak suka lo jadi pusat perhatian. Jangan dandan lagi kecuali buat gue, gue nggak suka milik gue diliat sama orang lain.”
Matanya berkaca-kaca memandang paras Hyunjin. Gadis itu tersentuh. Juga merasa marah dalam waktu bersamaan. Tanpa aba-aba, air matanya jatuh. Bibirnya melengkung kebawah, kemudian tangannya terulur memukul lengan Hyunjin. “Gue dandan buat narik perhatian lo bego! Nggak peka banget sih bangsat!!”
Hyunjin terkekeh. Menertawai tingkah lucu Nada dan juga dirinya sendiri. Yah, memang laki-laki ini sangat tidak peka. Kemudian Hyunjin mengusap kedua pipi Nada dengan ibu jarinya. “Gemesnya kalau nangis...”
Gemas katanya? Nada lantas semakin brutal memukul lengan Hyunjin. Bukannya mengaduh kesakitan, laki-laki itu justru tertawa semakin kecang. Segera menarik Nada kedalam dekapannya. Mengelus lembut surai gadis yang kini tengah ia perjuangkan mati-matian.
“Maaf karena udah ngehina lo dan bikin lo sakit hati. Maaf juga karena sempat nggak menghargai perjuangan lo selama sepuluh tahun. Gue nggak peduli lagi kalau kita sahabatan sejak lahir. Gue cuma mau lo, Nad. Gue sayang sama lo, sayang banget.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Friendshit | Hwang Hyunjin
أدب الهواة[sᴡᴇᴇᴛ sᴇʀɪᴇs] Friendzone? Yah, kurang lebih kayak gitu hubungan Nada sama Hyunjin. Nada yang selalu berdiri dibelakang Hyunjin saat cowok itu butuh. Dan Hyunjin, tetap jadi cowok brengsek yang datang ke Nada setiap dia putus sama cewek. Start : 8...