21 : Keputusan Akhir

691 139 168
                                    

Vote Coment hyung!!


--






"Lonte." gumamnya seraya tersenyum miring. Hyunjin benar-benar geram dengan apa yang ia lihat didepannya. Nada dan Seungmin yang tengah bersendau gurau didepan rumah Nada.

Hyunjin tahu, Seungmin mengantar Nada pulang dari Taham Graha. Hyunjin juga tahu apa yang mereka berdua lakukan didalam gelapnya taman itu. Berbicara berdua seraya tersenyum satu sama lain. Jika boleh jujur, Hyunjin sedikit tidak suka.

Hyunjin memang membenci Nada karena menghianati persahabatan mereka. Tapi tetap saja, Nada pernah menjadi sahabatnya. Dulu Hyunjin sangat menjaga Nada dan hanya ia yang boleh membawa Nada keluar saat malam. Namun kali ini, pada saat Nada sendiri dirumah, mengapa gadis itu sangat senang keluar malam ditempat yang gelap dan dengan sembarang laki-laki.

Hyunjin tidak suka.

"Lo ati-ati dirumah sendirian. Kalo ada apa-apa telfon gue." Nada mengangguk senang. Ia cukup tenang setelah berbagi isi hatinya dengan Seungmin. Bukan hanya satu cerita, tapi semua perasaannya telah Nada katakan pada Seungmin. Laki-laki itu tidak begitu buruk menjadi patner curhat.

Memang terkadang, pata gadis lebih menyukai sesi curhat dengan laki-laki tentang orang yang mereka sukai. Setidaknya kita tahu sudut bagaimana sudut pandang seorang laki-laki. Yang setiap suka sama orang, terus curhat nya ketemen cowo kalian, ayo mau paling depan!

Setelah kepergian Seungmin, Hyunjin melangkahkan kakinya menuju Nada yang baru saja akan menutup gerbang rumahnya. "Selain murahan, ternyata lo gak tau malu ya, Nad." ucapnya seraya tersenyum sinis.

Nada menoleh. Menghela nafas lirih, ia sebenarnya tidak ingin bertengkar dengan Hyunjin saat ini. Nada sangat lapar. Ia tahu, dari nada bicara Hyunjin saja sudah menunjukan jika laki-laki itu akan melontarkan cacian seperti akhir-akhir ini. Nada belum siap.

"Gue biasanya harus mohon-mohon dulu ke Om Reno buat ngajak lo kepasar malem. Tapi pas orang rumah pergi semua, lo santai banget gelap-gelapan berdua sama Seungmin. Gak malu lo diliatin tetangga." lanjutnya dengan sarkas.

Nada gugup. Yang dikatakan Hyunjin ada benarnya. Tidak seharusnya ia menemani Seungmin ditaman disaat magrib seperti ini. "T-tapi gue cuma nemenin Seungmin. Kita gak ngapa-ngapain kok. Serius!"

"Gimana gue mau percaya sama lo kalo gue sendiri liat apa yang lo lakuin sama Seungmin. Lo temenan sama siapa jadi cewe jalang kaya gini, Nad? Temenan sama Heejin? Atau lo ketularan Nancy?"

"Sadar gak, Nad, kalau Yeji itu suka sama Seungmin? Dan lo seenak jidat deketin Seungmin setelah gue tolak? Lo dandan kesekolah biar cowo-cowo suka sama lo kan! Lo liat sekarang, Bomin sama Seoyeon putus karena Bomin suka sama lo."

Nada menerjabkan matanya beberapa saat. Mencoba mencerna dengan baik apa yang Hyunjin katakan. Jadi perasaan Seungmin tidak bertepuk sebelah tangan? Kabar baik untuk temannya itu. Tapi, tentang Bomin dan Seoyeon, Nada tidak mengenal mereka. Ia hanya tau siapa Seoyeon yang sering Lia bicarakan karena gadis itu adalah mantan Renjun, pacar Lia. Nada bahkan tidak mengenal siapa Bomin.

"Kenapa harus gue yang disalahin? Suka sama orang itu gak salah."

Mendengar jawaban dari Nada, Hyunjin semakin tertawa sinis. Jelas sekali bahwa manya menatap Nada dengan tatapan meremehkan.

Sweet Friendshit | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang