13. Jadian?

129 20 1
                                    

Mobil Archer berhenti tepat di depan penjual jagung bakar yang ada di pinggir jalan.

"Ngapain ke sini?" tanya Cilla.

"Mau jagung bakar?"

Cilla mengangguk. Kemudian keduanya turun dari mobil dan duduk di kursi yang disediakan.

"Jagung bakarnya tiga ya mas," pesan Archer.

"Kenapa tiga Arc?" tanya Cilla.

"Satu buat kamu, yang dua buat aku," jawab Archer.

"Aku bayar sendiri?" tanya Cilla lagi, mengingat jika sate yang tadi ia membayar sendiri.

"Nggak. Aku yang bayar," jawab Archer.

Sekali lagi Cilla hanya mengangguk mengiyakan.

"La," panggil Archer.

"Hm?"

"Kamu gak pacaran sama Antonio kan?"

"Kalau aku pacaran sama Antonio, gak mungkin sekarang aku ada di sini sama kamu,"

"Iya juga ya," gumam Archer yang masih bisa Cilla dengar.

jagung bakar yang mereka pesan sudah matang. Cilla dengan cepat meraih satu jagung bakar dari tangan Archer.

Manis. Gurih. Dan sedikit pedas.

Cilla suka.

Dan mungkin Archer juga suka.

Suka jagung bakar maksudnya.

"Tau gak La?" Archer bertanya.

"Apa?"

"Perasaan aku waktu deket kamu tuh, kayak permen nano-nano. Rasanya campur aduk."

"Kok?"

"Iya. Kadang senang, kadang sedih, kadang gemas, kadang marah,"

"Kenapa marah?"

"Karena saat itu, bukan aku yang jadi alasan kamu ketawa, bukan aku yang jadi alasan kamu bahagia," jawab Archer dengan raut wajah yang tidak bisa Cilla artikan.

"Aku gak paham Arc."

"Kamu tau, gimana perasaan aku waktu liat kamu bercanda bareng Antonio?"

Cilla menggeleng.

"Nggak. Emang gimana?"

"Aku marah. Aku pengen tinju muka sok kegantengannya Antonio."

"Kenapa gitu?"

"Ya aku cemburu lah La, masa gitu aja gak tau,"

"Emangnya kamu suka sama aku?"

Archer mengangguk tegas.

"Iya. Kayaknya sayang juga deh, eh, enggak, cinta juga sih," jawab Archer dengan kening yang berkerut karena bingung mendeskripsikan perasaannya untuk Cilla.

Cilla tertawa, lalu bertanya.

"Sebenarnya kamu suka aku, sayang aku, atau cinta aku sih?"

"Tiga-tiganya La,"

Lagi, Cilla hanya mengangguk.

"Kamu sendiri, gimana?"

"Kan aku udah bilang tadi waktu makan satenya Mang Iman, jawaban aku ada di kamu Archer, kalau kamu iya, aku juga iya,"

"Jadi, kita pacaran nih?" tanya Archer sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Emang kamu udah nembak aku?"

"Pake pistol La? Ya jangan atuh. Kalau kamu mati, aku sama siapa dong,"

"Heh ngomongnya! Kamu doain aku mati ya?!"

Love Scenario : I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang