Cilla beranjak dari duduknya, ia lalu menghampiri Salma yang asyik bergosip di depan kelas mereka.
"Sal, Beatrix belum berangkat?" tanya Cilla lalu mendudukkan dirinya di samping Vania, salah satu teman sekelas mereka yang juga ratu gosip di kelas IPA.
"Udah, tapi katanya ada urusan bentar, kenapa?"
"Gak papa, kalo Margaret?"
"Nah, kalau itu bocah emang belum berangkat sih,"
Cilla mengangguk paham.
"Tau gak guys, gue tadi ketemu Beatrix di depan IPA 1, doi nyamperin Archer dong!" Vayka berseru histeris sambil berlari mendekati anak-anak IPA 4 yang sedang bersantai di depan kelas sambil menunggu bel masuk berbunyi.
"Yang bener? Ngapain di sana?" tanya Vania.
"Kayaknya sih, mereka udah lama kenal," lanjut Vayka.
"Iya, tapi si Beatrix ngapain di sana?" tanya Vania lagi.
"Gak tau ya, mungkin nanyain kabar atau gimana, soalnya Beatrix dari minggu kemarin gak masuk kan,"
"Bisa jadi tuh," yang lain menyahuti.
"Kira-kira mereka ada hubungan spesial gak ya?"
"Jangan sampe... Ogah gue saingan sama Beatrix, kalah jauh gue mah." Vania menggelengkan kepalanya.
"Bakal jadi saingan berat kalau sampai terjadi, jadinya gak boleh."
Salma ikutan mengangguk. Beatrix memang good looking, membuat beberapa anak menjadi insecure melihatnya.
"Tapi kalau mereka emang lebih dari temen, kayaknya couple goals banget deh. Cantik sama ganteng, ya gak?" Vayka mengeluarkan pendapatnya.
"Iyain Vay," sahut Salma.
Tak lama kemudian Margaret datang. Ia berlarian di sepanjang koridor kelas IPA.
"Gue udah telat?!" tanya Margaret panik.
"Iya, telat lo."
"Hah?! Jam berapa sekarang?!" Margaret semakin panik, sementara Cilla dan yang lainnya mulai cekikikan.
"Telat denger gosip pagi ini maksud gue," lanjut Vania.
"Kesel gue." Margaret berlalu memasuki kelas.
"Yaahh, ngambek kan, lo sih Van."
"Eh, kok gue? Ya kan emang bener Margaret telat denger gosip hangat pagi ini," Vania cengengesan.
"Terserah deh Van," Salma menarik tangan Cilla, membawanya menuju kantin.
"Temenin gue makan, laper," ucap Salma.
"Bentar lagi bel lho, gimana coba?"
"Gak papa La, lo duduk sini dulu, gue mau pesen mie ayamnya mang Oji,"
Cilla menurut, ia duduk di dekat pintu, menunggu Cilla yang sedang memesan makanan.
Cilla menyumpal telinganya dengan airbuds seperti biasanya. Lalu mulai bersenandung mengikuti lagu yang mengalun di telinganya.
"Hai La,"
Cilla diam, ia tidak mendengar ada seseorang yang menyapanya.
"Ck." orang itu berdecak, lalu melepas airbuds yang menyumpal telinga Cilla.
"Apaan sih lo?!" Cilla tidak suka ada orang yang mengganggu ketenangannya.
"Pms lo?" bukannya menjawab orang itu malah balik bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario : I'm Sorry
Ficción GeneralMau tahu, satu hal yang bisa membuat suatu hubungan selesai begitu saja? Kesalahpahaman. Iya, kesalahpahaman bisa membuat suatu hubungan selesai begitu saja. Tanpa penjelasan. Menganggap sesuatu yang ia lihat dan ia dengar adalah sebuah kebenaran...