15. Sebagai Apa?

122 17 2
                                    

Teruntuk hati, bisa jual mahal sebentar?

🍪🍪🍪

Archer duduk di antara Cilla dan Beatrix. Tentunya Beatrix yang meminta agar Archer duduk di sampingnya. Yang kemudian di iyakan oleh Archer karena tidak ingin berdebat dan mengurangi waktu istirahat.

"Mau pesan apa?" tanya Salma.

"Mie ayam sama es teh," pesan Beatrix.

"Samain Bea," pesan Cilla.

Sedangkan Archer, Damian, Robbin dan Brian hanya mengatakan kata 'terserah'.

"Yuk Mag!" Salma menarik tangan Margaret agar menemaninya seperti biasa.

Beatrix menatap wajah Archer terus-menerus, membuat yang ditatap merasa risih.

"Lo ngapain ngeliatin gue terus?" tanya Archer.

"Mengagumi muka kamu yang makin lama makin ganteng," Beatrix tersenyum lebar.

Cilla diam. Archer juga mendadak tidak bisa membalas ucapan Beatrix. Padahal dalam hati Cilla ingin membungkam mulut Beatrix menggunakan kaos kaki milik Sam yang jarang dicuci.

"Gue emang ganteng dari lahir," sahut Archer tak acuh.

Cilla tertawa kencang dalam hati. menertawakan wajah cemberut Beatrix.

"Sorry Bea, kali ini gue gak mau ngalah," batin Cilla.

Sebelumnya, mereka memang pernah menyukai orang yang sama. Saat itu Cilla mundur, membiarkan Beatrix dekat dengan cowok yang mereka taksir.

Tapi untuk kali ini, Cilla tidak akan mengalah seperti dulu.

"Selamat makan!" seru Salma.

Kini mereka sedang asyik dengan pesanan masing-masing. Begitu juga dengan Archer. Meski cowok itu kadang mencuri pandang pada Cilla yang duduk di sampingnya.

"Arcie," panggil Beatrix.

Sedari tadi gadis itu terus mencoba mencari perhatian Archer.

"Hm?" sahut Archer.

"Nanti pulang sekolah, aku ke rumah kamu ya?!"

Uhuk.

Archer tersedak mie ayam yang baru saja masuk ke mulutnya.

"Pelan-pelan makannya Arc," ucap Cilla.

Cilla mengambilkan es teh milik Archer yang kebetulan berada di dekatnya.

"Minum."

Archer menerima es teh yang disodorkan Cilla, lalu meminumnya sedikit. Tak lupa berterimakasih pada pujaan hatinya yang baik hati itu.

"Lo ngapain mau ke rumah gue?" tanya Archer kemudian.

"Gak boleh emang?" Beatrix balik bertanya, sedikit melirik ke arah Cilla yang sudah melanjutkan makannya lagi.

"Boleh aja sih, tapi nanti gue ada urusan," Iqbaal melirik sekilas ke arah Cilla.

Menyadari lirikan mata Archer, Cilla mengingat sesuatu. Kalimat Archer yang mengatakan jika sepulang sekolah nanti mereka jadian. Eh, tapi, masa iya sih?

Love Scenario : I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang