Pukul 06.00 tepat, Archer sudah berada di rumah Cilla. Bukan di halaman rumahnya, tapi di dalam, tepatnya di ruang makan, bersama keluarga Cilla.
"Makan Arc," ucap Giorgina.
"Iya Tante," Archer tersenyum, lalu mulai memakan sarapannya bersama keluarga Cilla.
Sebenarnya Archer sudah sarapan di rumah, tapi untuk menghargai 'calon mertuanya' Archer tetap memakan sarapan yang sudah dihidangkan oleh Giorgina.
"Masakan Tante enak," Archer tersenyum lebar memuji masakan Giorgina.
"Duh, kamu bisa aja," balas Giorgina yang tersipu mendengar pujian Archer.
Cilla hanya memutar bola matanya melihat Mamanya yang terlihat sangat senang karena dipuji oleh Archer.
Tak lama kemudian, mereka selesai sarapan. Cilla segera mengambil tasnya agar cepat berangkat ke sekolah. Ia tidak ingin Giorgina semakin banyak berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya.
"Ayo Arc," Cilla menarik lengan Archer agar segera keluar dari rumahnya.
"Bentar La, gak sabaran amat sih,"
Cilla mengerucutkan bibirnya. Lalu berjalan lebih dulu ke depan dengan menghentak-hentakkan kakinya.
Archer tertawa pelan melihat tingkah menggemaskan Cilla.
"Archer sama Cilla berangkat dulu Tan," pamitnya lalu bersalaman dengan Giorgina.
"Hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya."
"Iya Tan, Cilla aman kalau sama Archer." Archer mengacungkan kedua ibu jarinya.
"Tante pegang ucapan kamu ya,"
"Siap Tan,"
Archer berjalan cepat menyusul Cilla yang sudah lebih dulu keluar rumah.
"Buruan ih Arc!"
"Sabar atuh La,"
Archer memakaikan helm di kepala Cilla. Lalu mencubit pelan pipi gadis itu.
"Lucu banget sih."
Shit.
Cilla langsung menundukkan kepalanya. Jangan sampai pipinya terlihat memerah. Tidak biasanya ia seperti ini. Atau, ini karena efek pernyataan Archer semalam?
Bisa jadi. Dan Cilla harap, ia akan segera melupakan itu.
Semoga.
"Ngelamun terus, udah sampai nih." Archer menepuk pipi Cilla pelan.
"Hah? Oh, udah sampai ya?" Cilla gelgapan.
"Iya, turun gih. Betah banget duduk di motor aku,"
"Iyaaa, ini baru mau turun,"
Cilla menyerahkan helm yang dipakainya pada Archer.
"Aku duluan ya." Cilla berbalik, hendak berjalan ke arah kelasnya.
"Bentar La,"
Archer melepas jaket denimnya, lalu meraih tangan Cilla dan menggenggamnya erat.
"Eh?" Cilla tersentak kaget saat Iqbaal tiba-tiba menggenggam tangannya.
"Ke kelas bareng, kan kelas kita searah," ucap Archer.
Cilla hanya mengangguk.
Di sepanjang koridor yang mereka lewati, banyak anak Galaxy yang menatap mereka dengan berbagai macam tatapan. Ada yang menatap sinis ke arah Cilla, ada yang terlihat kagum dengan pasangan yang terlihat serasi itu. Ada juga yang iri karena bukan tangan mereka yang berada di genggaman tangan Archer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario : I'm Sorry
Narrativa generaleMau tahu, satu hal yang bisa membuat suatu hubungan selesai begitu saja? Kesalahpahaman. Iya, kesalahpahaman bisa membuat suatu hubungan selesai begitu saja. Tanpa penjelasan. Menganggap sesuatu yang ia lihat dan ia dengar adalah sebuah kebenaran...