part 7

0 0 0
                                    

Kembali ke dialog antar ke dua insan bernama Feichang Piaoliang dan Stressia Tukiem.

"Emang nya kenapa sayang manggil kaka kemari?" tanya Stressia
"Enggak papa kok. Cuman mau berdua aja sama kaka" jawab Fei dengan wajah tersipu malu.
"Fei sayang kalo kamu mau kayak gitu yaaa bilang aja ga usah sampai ngajak kaka ke sini" Ucap Stressia.
"Iya kak"Ucap Fei.
"Ya udah Fei kerumah kaka yuk. Kita main bareng" ajak Stressia.

"STOP!!!!! STOPPP!!! STOP!!!!!" Teriak Jessica, Ana, dan Dhea di belakang.

Fei menoleh kebelakang.

"Kenapa tuh?" Fei berdiri untuk memastikan.

Ana, Jessica, Dhea menutupi wajah nya dengan buku menu karena panik

"Fei!"panggil Stressia.
"Kenapa kak?" Fei merespon.
"Yuk jadi gak kerumah kakak?" ajak Stressia.
"Ayo ka" Jawab Fei.

Stressia dan Fei keluar dari cafe dan pergi ke rumah Stressia.

Sementara itu~

"Aduhhh Ana ngapain sih tadi teriak" Kesal Jessica.
"Lah kok gua doang, dhea kan juga" Ana tidak terima.
"Loh kak. Kan ka Jessica yang paling kenceng tadi" Ucap Dhea.

"Gimana kak udah? Biar saya catat pesanan ny" Ucap salah satu pelayan.
"Gak usah. Kuy kalian berdua kita ke tempat kak Stressia" ajak Ana.
"Emang lu tau rumah nya? Kan Kak Stressia baru pindah rumah." Jessica meragukan.
"Tenang kak aku tau kok. Pernah kesana sama Fei buat belajar" Ucap Dhea.
"Ok sip kuy" Ajak Ana

Ana, Jessica, dan Dhea bergegas ke rumah Stressia.

"Walah ndak mesan tau tau nya masalah orang pacaran. Ga usah ke sini aja sekalian" Kesal salah satu pelayan disana.

Meanwhile~~

"Loh kak. Kaka pindah rumah?" tanya Fei
"Enggak kok sayang. Kaka cuman mau ke taman aja. Kita main di taman aja yuk" ajak Stressia.
"Ya udah ayok" Jawab Fei dengan wajah gembira.

"Sur. Lu yakin lewat sini?" tanya Jessica.
"Alah diam lu met. Percaya ama murid gua." Ucap Ana.
"Lah terus kok kayak ga ada orang?" tanya Jessica.
"Mama papa nya kak Stressia kerja diluar kota. Tapi iya ya. Kok sepi. Bener ya sih ini alamatnya sur" Tanya Ana.
"Bener kok kak" Ucap dhea dengan penuh  keyakinan.

Sementara itu di sisi lain, di taman.

"Fei coba kamu tiduran di paha kakak. Sambil cerita sesuatu" Ajak Stressia.
"Ok kak" Fei berbaring di paha Stressia sebagai bantal dengan wajah sangat malu. Lalu, dia berbicara dengan Stressia hingga tertidur.

"Hmm. Loh kok udah Sore" Fei kebingungan.
"kamu tadi ketiduran Fei" Senyum Stressia.

Fei langsung bangun lalu meminta maaf.

"Maaf kak. Aku ketiduran. Paha kakak pasti sakit" Ucap Fei dengan penuh rasa bersalah.

Stressia berdiri lalu memeluk Fei.

"Gak papa kok tenang aja. Semua rasa lelah kaka udah hilang. Soalnya selama kamu tidur kaka mainin rambut kamu" Ucap Stressia.

"Ya udah yuk. Rumah kamu kan jauh dari sini. Kaka juga sendirian dirumah. Temenin kaka ya malam ini. Besok kan libur juga" Ajak Stressia.
"Ayo" Fei sangat bahagia walaupun saking bahagiany dia sangat malu mengingat kalau Stressia merupakan wanita dan dia adalah laki laki.

Disisi para kepo

"Sur kita udah sini berjam jam, Ana aja ampe ketiduran" keluh Jessica.
"Ga tau juga kak tapi aku yakin kok. Alamat rumah nya disini" ucap Dhea.

Ana terbangun dan melihat dari kejauhan dengan mata elang nya. Ada Stressia dan Fei sedang berjalan menuju mereka.

"sembunyi.. Sembunyi.." Ana menyuruh Jessica dan Dhea untuk sembunyi dalam keadaan panik.
"Tuhkan apa aku bilang. Bener disini" Ucap Dhea.

Stressia dan Fei masuk ke dalam rumah tanpa menyadari Mereka bertiga.

"Ini udah hampir malem si Fei masih main kerumah Kak Stressia. Udah sedekat apa hubungan mereka" Jessica kebingungan.

Bunyi nada dering telfon terdengar.

"Aduh di suruh pulang ama mama lagi. Kak aku pulang yak. Kaka g papa kan disini"
"Gua sekalian sur papa gua juga chat gua barusan. Lu gpp disini An?" Ucap Jessica.
"Duhh gua juga disuruh pulang gimana nih. Gua kepo" Keluh Ana.
"Ahhh. Ana sensei. Ana sensei bawa kamera kan" tanya Dhea.
"Iya emang kenapa?" tanya Ana.
"Lah buat apa?" tanya Jessica
"Buat moto adegan langka" Jawab Ana
"Taro kamera nya di pagar. Besok ambil lagi. Di cafe ya kumpul nya" usul Dhea.
"Bener juga. Ya udah pulang kuy. Besok kita ambil."
"Kuy lah"

Mereka bertiga pulang kerumah masing masing kecuali kamera Ana untuk memata matai Fei dan Stressia. Besok nya di pagi hari. Mereka mengambil kamera tersebut

GanTengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang