part 12

1 0 0
                                    

"Kamu kenapa nyamar jadi cowo?" Tanya Stressia dengan serius.
"Ha? Maksud kaka apa? Aku murni cowo ka. Kan kau udah bilang ini emang keturunan."

Keadaan tak tertuga terjadi. Apa maksud dari Stressia? Bukan nya sudah dikatakan bahwa mirai adalah laki laki.

"Cerita aja ama kaka. Kenapa?"
"Ka aku beneran cowo"
"Ya udah kaka periksa" Stressia langsung meraba sekujur tubuh Mirai. Dan terbukti kalau Mirai adalah perempuan.

"Kenapa kamu bohong?" Stressia bertanya sambil menenangkan Mirai.
"Disuruh"
"Sama siapa"
"Ayah ku"
"Ceritakan"
"Kakak tau perusahaan Inari?"
"Ahh perusahaan yang semua produk nya dikhususkan untuk laki laki"
"Nah iya. Sedangkan aku anak tunggal. Jadi ayahku menyuruh aku buat pura pura jadi cowo. Karena kalo ketahuan bahwa pewaris perusahaan Inari itu cewe. Sama saja seperti menghancurkan nama baik ayahku"
"Ohhhh. Kmu dirumah penampilannya kayak gimana?"
"Hmm. Penampilan cowo. Biar terbiasa"
"Kalo hitu. Harini kamu ikut kaka. Kita jalan jalan. Terus ayah kamu ada dirumah gak?"
"Katanya sih harini istirahat jadi ada dirumah seharian"
"Ok sip"

Pulang sekolah

"Semua sampai besok. Ka Fei pulang bareng yuk" ajak Dhea.
"Yuk"

"Ok semua nya udah pulang. Sekarang kita jalan jalan yuk Mirai" Ajak Stressia.
"Ok. Emang nya mau kemana ka?" Mirai memiliki firasat buruk.
"Udah ikut aja" Stressia dengan senyum tulus tapi jahat nya.

"Ngapain kita di mall ka?" Mirai semakin curiga.
"Enggak ada kata 'ga mau' ok. Jadi shhtt"

(Author: kasian sekaligus iri gua ama Mirai)

"Wahhh cantik banget mba nya. Mau saya pilihin baju?" kata salah satu pegawai baju toko di sana.
"Tolong ya mba" Ucap Stressia.
"Wahhh mas nya pacar mba ini yak? Mau sekalian saya pilihin baju?"
"Eeeee saya cewe mba"

"Kalau begitu mba yang satunya. Ayok ikut saya. Biar saya buat anda jadi cantik banget" pegawai toko mengalihkan pembicaraan untuk menangani suasana canggung yang terjadi beberapa detik.

"Ehhh. Kak kek nya ga usah ampe segini nya deh"
"Telat udah ke beli yuk pulang"
"eeee baju aku kak"
"Kamu pake itu ampe deket sekolah. Jalur kerumah kamu sama kan"
"Iya sih sama"
"Ya udah"

Sampai dekat sekolah dimana Stressia dan Mirai harus berpisah karena jalur rumah Stressia berbeda.

"Ya udah kaka pulang yak"
"Eh kak. Baju aku"
"Kaka sita. Kamu pake baju olahraga aj"
"Aku ga ada baju olahraga"
"Ya udah kamu ke rumah pake baju itu aja. Ga keliatan feminim banget juga"
"Ya udah yak kaka buru buru. Bye bye" Stressia lari sekuat tenaga meninggalkan Mirai.

(Author: gua kalo jadi Mirai dah gua pukul asli si Stressia. dah gitu ngapa Stressia jadi kek gitu yak?)

Sampai nya dirumah

"Mirai udah pulang?"
"Iya pak"
"Gimana sekolah nya?"
"Enggak ada yang spesial" Ucap Mirai tanpa fikir panjang karena panik
"Ok kalau begitu. Mau makan ga?"
"Ga usah. Ga laper kok"
"Ga boleh gitu. Minimal roti kek. Udah beraktivitas seharian pasti capek"

Mirai mengendap endap bagai pencuri. Ditambah Mirai semakin panik karena ayahnya berjalan mendekatinya.

"??? Mirai"
"Maaf yah. Aku janji ga kek gini lagi"
"iya nih roti nya" Ayah Mirai pergi meninggalkan Mirai dengan wajah datar.

Sementara itu. disisi Ayah Mirai. Ayah Mirai membuka sebuah pintu rahasia yang tidak pernah diketahui oleh Mirai. Benar. Ruangan penuh foto Mirai.

"AAAAAA!!!!!!! MIRAI SAYANG!!!!! IMUT BANGET!!!! CANTIK BANGET!!!!! Untung tadi sempat ke foto. YES!!!"
"Biasanya make baju cowo sih. tapi imut juga walaupun pake baju cowo. Tapi wahhhhh. Imut banget!!!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GanTengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang