[✔️] Tristan [LisKook Local AU]

17

Mission: Failed

.

Khalisa

.

Khalisa beberapa tahun yang lalu pasti uring - uringan sendiri kalau akhir tahun sudah di depan mata. Nggak ada kerjaan yang bisa mendistraksi dia dari sendirinya dan rasa bersalah karena nggak pulang ke Bali ketemu Mama dan Ka. Tapi, Khalisa setahun terakhir sangat menanti - nantikan libur akhir tahun dan bahkan mengosongkan jadwal sampai sebulan demi bisa pulang ke Bali dan catch up with her family. Terutama Ka.

"Ka mau kemana? Mommy udah ngosongin jadwal mommy sebulan buat nemenin Ka. Kita liburan yuk! Ke New Zealand? Ke Disney? Sebut aja!" Ucap Khalisa yang berbaring di sebalah Ka. Jadi ceritanya, si mbak model ini udah nyampe Bali dari dua hari yang lalu dan dia janji bakal tidur bareng Ka selama dia di Bali.

"Mom. ." Panggil Ka.

"Hmm? Kamu mau kemana?"

"We can stay here."

"Ka nggak mau liburan?"

Ka menggelengkan kepalanya, "Kita kan tingga di Bali, mau liburan kemana lagi hehe?"

Khalisa mengacak gemas rambut Ka, kemudian ikut tertawa. Benar. Mereka kan tinggal di Bali. Dan semua orang pergi liburan ke Bali.

"Mom. ."

"Yes baby?"

"Om Tristan nggak ikut kesini?"

"Om Tristan?"

"Hmm. ."

Khalisa lalu teringat adegan Tristan yang ngotot mau nganter sampe ke Ngurahrai padahal dianya harus sidang skripsi beberapa hari kemudian. Ya pasti Khalisa larang lah!

"Om Tristan lagi sibuk, mau sidang skripsi. Kita doain aja sidangnya lancar biar bisa kesini. Okay?"

"Sidang skripsi itu apa?"

"Eh. . Umm. ." Khalisa berpikir sejenak, bingung juga mau jelasin sidang skripsi ke anak SD. "Ah! Sidang skripsi itu ujian lulus - lulusannya anak kuliah. Jadi kalau Om Tristan mau lulus kuliah, Om Tristan harus sidang skripsi. Sama kaya Ka, kalau mau lulus sekolah harus ikut ujian akhir."

Ka menganggukkan kepalanya beberapa kali, tanda si kecil itu mengerti penjelasan mommy-nya.

"One sec," Khalisa meraih ponselnya yang berbunyi. "Om Tristan!" Khalisa menunjukkan layar ponselnya ke Ka.

"Let me see him, please!!!" Ka yang tadinya leyeh - leyeh auto duduk tegak. Khalisa tersenyum simpul. Semudah itu memang menyukai seorang Tristan. Bahkan Ka yang baru dua kali bertemu dengannya bisa selengket itu.

Khalisa menekan opsi permintaan video call, yang mana langsung disetujui Tristan.

"Hai. ."