-Attila-

1.6K 308 130
                                    


Guess Things Aren't Always What They Seemed

.
Khalisa

.

Delapan tahun yang lalu

.

How do people don't get tired of each other even after being together for years?

Mungkin itulah ajaibnya hubungan yang bernama cinta. Khalisa sudah mengenal laki - laki yang terlelap di sebelahnya ini sejak mereka kecil, kemudian mulai mencintainya diam - diam saat si cantik itu sudah mengerti tentang perasaan pada lawan jenis. Saat mereka SMA, si laki - laki pun menyambut perasaan Khalisa, sehingga masa SMA mereka dipenuhi oleh kenangan - kenangan manis bersama layaknya fiksi - fiksi remaja dimabuk asmara. Dan sekarang, laki - laki itu resmi menjadi suaminya.

"I just can't imagine my life without you. So why don't we be together forever? Will you marry me?"

Tepat di ulang tahun Khalisa yang ke sembilan belas, laki - laki itu berlutut di hadapannya dengan sebuah cincin yang pernah Khalisa bilang ingin dipakai untuk cicin pernikahannya secara iseng waktu mereka sedang kencan di suatu hari.

Oh, laki - laki itu bernama Attila. Attila Briano Meyer, namun orang - orang terdekatnya memanggilnya Wayan karena Attila memiliki darah Bali yang datang dari ibunya, sementara ayahnya laki - laki berkebangsaan Amerika.

"Kalau mau cium bilang aja," Khalisa melebarkan matanya karena sedikit kaget, ternyata suaminya itu tidak benar - benar tertidur.

"Ih apaan~" Khalisa tertawa kecil untuk menutupi rasa gugupnya. Padahal mereka nyaris dua tahun menjadi suami istri dan sudah memiliki bayi perempuan yang cantik, namun Khalisa masih saja gugup ketika harus berbaring seranjang dengan Attila.

Attila menarik Khalisa ke dalam dekapannya, kemudian diraihnya jemari Khalisa yang tersemat cicin pernikahan mereka.

"Kal. ."

"Hmm?"

"Happy anniversary ya."

Khalisa langsung menoleh kearah Attila yang kini telah tersenyum hangat sambil menatapnya.

"Yaaaan. . . Aku lupaaaaa. ."

Attila terkekeh kemudian berkata, "Aku tau, makanya aku bilang duluan, biar kamu inget hari ini tuh hari apa. Kamu pasti capek seharian jagain Gienka, sampe nggak inget hari."

Sejak cuti kuliah saat mau melahirkan sampai sekarang, Khalisa memang jadi tidak begitu peduli dengan kehidupan sosialnya. Daripada hang out bersama teman - temannya, Khalisa lebih memilih bermain bersama Gienka. Jangankan untuk sekedar pergi hang out, ingat tanggal dan hari saja sudah syukur.

"Kamu yakin mau nambah cuti kuliah lagi, Kal?"

"Iya. . At least sampe Gienka umurnya dua tahun deh, biar bisa ditemenin sama Mama kalau aku pergi kuliah."

"Kal. . Maafin aku."

"Maaf buat apa Yan?"

Attila pun bangkit dari posisi rebahannya sambil bersandar di bedpost.

[✔️] Tristan [LisKook Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang