10

1.6K 336 109
                                    

I (Don't) Like You



.

Khalisa

.

"Call me when you get there,okay?" Ucap Khalisa sambil memeluk Gienka yang mau boarding untuk balik ke Bali sana bersama mamanya.

Setelah seminggu penuh mengosongkan jadwalnya dan memilih untuk bermain bersama Gienka, Khalisa benar - benar merasa serugi itu karena telah banyak melewatkan momen bersama putri cantiknya itu.

"Hmmm. ." Gienka menganggukkan kepalanya sambil melepas pelukannya dari Khalisa.

"Nanti Om Tristan samperin deh ke Bali." Sekarang gantian Tristan yang mengacak puncak kepala Gienka sambil tersenyum hangat.

"Om. ." Panggil Gienka.

"Kenapa?"

"Sini!" Gienka membuat gestur agar Tristan menunduk karena si kecil itu ingin membisikkan sesuatu padanya.

Khalisa menatap dua orang yang tiba - tiba jadi selengket amplop dan perangkonya itu. Lalu sebuah senyum kecil terukir di bibirnya mengingat dia sendiripun sekarang sudah membiarkan Tristan untuk benar - benar masuk ke kehidupannya walaupun sebenarnya si cantik itu masih tidak tau perasaan macam apa yang ia punya untuk yang lebih muda.

"Kalian berdua pulangnya hati - hati ya. ." Peringat mamanya Khalisa saat Tristan dan Khalisa bergantian menyalami perempuan berusia lima puluhan itu.

"Kita masuk dulu ya, Nak." Mamanya Khalisa pamit sekali lagi.

"Call you later Mommy~" Gienka melambaikan tangannya sebelum menyusul sang oma yang sudah lebih dulu masuk ke dalam departure hall.

"Haaaaaah." Khalisa menghela napasnya.

"Mau dipeluk?" Pertanyaan Tristan langsung membuat Khalisa mengerutkan dahinya.

"You need a hug." Tristan yang merentangkan tangannya hendak memeluk Khalisa telak saja dapat sebuah toyoran dari si cantik itu (bukan toyoran juga sih, itu loh yang kaya nampar - nampar gemes gitu)

"Mau makan dulu?" Lagi - lagi Tristan melempar pertanyaan untuk Khalisa.

"Udah ada yang pernah bilang belom sih? Kamu itu cerewet?" Khalisa akhirnya membuka mulutnya. Dan tentu saja Tristan langsung tertawa mendengar pertanyaan si cantik itu.

"Harusnya kamu ngerasa terhormat kalau aku cerewetin kamu."

"As if." Cibir Khalisa.

"Beneran! Aku itu INFP. Aku cuma cerewet sama orang yang aku sayang."

"Which is not me~"

"Especially you."

"Tristaaaan. ."

"Kenapa? Deg - degan ya?"

Khalisa kembali menghela napasnya. Dia lupa dia lagi berdebat sama siapa rupanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[✔️] Tristan [LisKook Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang