05

1.7K 371 113
                                    


Happy Ending, My Ass

.

Khalisa

.

"Kal. ."

"Hmm?"

"Should we get married?"

Khalisa terkekeh melihat wajah mas pacar yang masih berseragam putih abu - abu itu.

"Ya kali! Emang kamu nggak mau kuliah dulu? Apa kek?"

Khalisa berusaha menyembunyikan debaran jantung yang tak karuan dengan tawa yang terkesan maksa itu. Gimana nggak? Cinta pertama sekaligus pacarnya tiga tahun belakangan itu ngomong seolah - olah dia memang beneran mau ngelamar Khalisa saat itu juga. Dan tentu saja, saat kalian berusia delapan belas tahun dan sedang jatuh cinta, rasanya cinta itu akan bertahan selamanya.

It won't work if it's not him.

Jika Khalisa tiga puluh tahun bertemu dengan Khalisa delapan belas tahun, si cantik itu pasti akan menjambak rambut yang lebih muda agar otaknya bekerja lebih baik dan tidak terperdaya oleh ilusi bernama cinta.

"Kita masih bisa ngelakuin semuanya kok. Toh akhirnya aku juga bakal tetap nikahin kamu, cuma dicepetin aja, hehe~"

"Kamu seyakin itu sama aku, Yan? Sama kita?"

"Iya. Emang kamu nggak yakin sama aku? Sama kita?"

Khalisa mentap pacarnya itu lama, kemudian menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Okay. . Let's get married."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat Khalisa terbangun dari tidurnya, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Lagi - lagi mimpi itu.

Ia lalu meraih ponselnya yang terletak di meja nakas. Dibacanya beberapa email yang baru masuk yang kebanyakan isinya tentang pekerjaannya. Kemudian ada beberapa iMessages yang belum dibacanya.

Khalisa menatap ragu sebuah pesan dari caller id bernama Mama. Setelah menimbang - nimbang ia membuka pesan tersebut.

 Setelah menimbang - nimbang ia membuka pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati Khalisa terasa nyeri. Bagaimana ia bisa menyayangi dan membenci sesuatu sama besarnya disaat yang bersamaan?

Alih - alih membalas, Khalisa memilih untuk mengabaikan saja pesan dari putri kecilnya yang berusia sepuluh tahun itu, kemudian dipejamkannya lagi kedua matanya. Berharap jika semua yang terjadi padanya hanya mimpi buruk yang panjang, yang pada suatu titik akan berhenti saat ia terbangun.

[✔️] Tristan [LisKook Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang