Ending Is Another Name for New Beginning
.
Tristan
.
Setelah memarkir mobilnya di parkiran bandara, Tristan buru - buru menuju arrival gate untuk menjemput Khalisa yang sepuluh menit lalu baru mengabarinya jika si cantik itu sudah mendarat dengan selamat di Jakarta bersama mamanya dan Gienka.
Tristan mengeluarkan ponselnya dari saku hoodie untuk membaca chat terbaru dari Khalisa yang berbunyi:
Bentar, aku lagi ngambil koper.
Buru - buru Tristan mengetikan balasannya sambil senyam - senyum sendiri. Dia suka aku - kamu thing diantara mereka.
Aku nggak akan kemana - mana kok.
Dan sudah pasti Khalisa hanya membalas:
-,- apaan sih!
Setelah menunggu kurang lebih hampir 1 jam, akhirnya Khalisa keluar melewati pintu keluar di arrival gate dalam negeri.
"Lama?" Tanya Khalisa pada Tristan yang sudah berdiri di hadapannya sambil mengulurkan tangan untuk mengambil koper milik si cantik itu.
Tristan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku pernah nunggu orang lebih lama lagi dari ini." Perhatian Tristan teralih pada perempuan lima puluhan yang berdiri di samping Khalisa sambil menatapnya dan tersenyum simpul beserta gadis kecil yang sudah pasti adalah Gienka yang bersembunyi di balik punggung Khalisa.
Seakan tau Khalisa bahwa Khalisa sebenarnya bingung bagaimana cara mengenalkan Tristan ke mamanya, maka Tristan berinisiatif memperkalkan diri duluan sambil menyalami mamanya Khalisa.
"Tristan, Tante. Belom pacarnya Kal."
"HEH!" Khalisa auto melotot kan, "Bukan Ma, dia tuh ponakannya Mbak Sarah." Sanggah Khalisa.
"Tapi calon pacar kamu?" Goda si Mama.
Tristan suka nih, they are on the same page hehehe.
"Ini pasti Gienka!" Tristan menundukkan badannya agar pandangannya sejajar dengan Gienka yang terlihat lebih manis daripada yang di foto.
Malau - malu Gienka kecil menganggukkan kepalanya.
"Kenalin, aku Tristan." Tristan mengulurkan tangannya yang ragu - ragu dijabat Gienka, "Ka." Balasnya.
"Nih!" Tristan lalu mengeluarkan sekotak susu strawberry dari dalam saku hoodie-nya.
"Strawberry!" Gienka langsung mengambil susu kotak yang di sodorkan Tristan padanya.
"Ka. . Bilang apa?" Ucap Khalisa. Tristan tersenyum kecil melihat adegan di depannya itu.
Khalisa as a mom beda banget sama Khalisa si supermodel. Dan Tristan jauh lebih jatuh cinta sama Khalisa versi mommy itu.
"Makasih Om. ."
Tristan dapat menangkap tawa mengejek dari Khalisa saat Gienka memanggilnya dengan sebutan om. Kalau itu hari biasanya, Tristan pasti sudah membalas Khalisa atau mendebatnya habis - habisan, tapi hari itu Khalisa tersenyum sangat bahagia dan Tristan tidak mau merusak harinya, jadi biarkan sajalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Tristan [LisKook Local AU]
Romance"Kal, ada yang kirim salam." | "Siapa?" | "Ponakan gue, Tristan." . . . Kind of remake film Arini karena gue gemes sendiri sama ceritanya dan ngerasa masih banyak yang bisa di explore lagi dari filmnya HUH . . An au from Crazy Rich Janggala ©Iuserne...