"Dia siapa? Masuk dan ingin mengusikku? Apa tujuannya? Huh!"
-a Orion.
.
.
.
."
Dan yak! Kenapa guru klub kita lama sekali," ujar salah satu teman Orion.
"Tunggu saja, mungkin beliau sedang mengurusi sesuatu," jawab Orion dan diangguki yang lain.
Klub mading hari ini mulai menjalankan tugasnya lagi, setelah beberapa hari free. Dan sepertinya tugas mereka berdelapan banyak untuk hari ini. Guru pembimbing klub mereka pun tak kunjung datang, membuat mereka semakin bosan.
Orion hanya terkekeh melihat teman-temannya. Saat semakin bosan menunggu, ada yang membaca dipojok, bernyanyi sendiri, bahkan ada yang rela bolak-balik melihat guru pembimbing didepan pintu memastikan.
Dirinya sendiri hanya duduk diam dikursi. Memainkan pensil dan kertas kosong diatas meja. Sampai sang ketua klub meneriakkan sesuatu membuat atensi mereka yang diruangan itu teralih.
"Guru pembimbing memberi pesan kepadaku..." ujarnya memperlihatkan pesan masuk diponselnya.
"Tugas kita hari ini mind maping... yak! Peta konsep luar angkasa. Setiap individu satu dan akan dipilih guru pembimbing nanti," jelasnya.
Mereka semua mengangguk paham dan mulai mempersiapkan untuk tugas masing-masing. Kali ini individu, tidak ada kerja sama dan kreativitas mereka akan diuji ditugas ini.
"Kerjakan dengan baik, jangan mengecewakan," teriak ketua klub.
"Siap."
Mereka mulai menyibukkan diri dengan tugas. Ruangan menjadi hening sesekali terdengar suara benda jatuh atau nyanyian mereka. Dan ini akan berlangsung hingga mereka selesai, dua jam kedepan.
Orion pun demikian, dirinya kali ini tengah berkutat pada pensil dan kertas warna didepannya. Ia akan membuat ini menakjubkan dan berbeda. Tentunya dengan lagu Roy Wang Gege favoritnya.
"Dan ini bintang paling terang," monolognya.
"Hai."
Sapaan itu bergema diruangan klub mading. Semua menoleh kearah pintu, terdapat laki-laki tinggi berseragam berbeda dari mereka. Ya bisa dikatakan, kakak kelas angkatan pertama gedung sebelah.
"Kakak boleh masuk?" tanyanya dan diangguki mereka.
Orion hanya menoleh sekilas dan melanjutkan kegiatannya. Kali ini tak boleh ada yang mengganggunya.
"Pertama, perkenalkan Kakak Sirius dari gedung sebelah. Guru pembimbing kalian memberi tugas-"
"Mind maping," jawab semua anggota klub.
"E-eh oke! Kalian kerjakan saja, Kakak yang mengawasi," ucap Sirius tersenyum.
'Ah ya? Dia yang menawariku berangkat sekolah bersama waktu itu, mengapa sampai ada disini?' batin Orion bertanya.
Apa peduli Orion, dirinya masih mengerjakan mind mapingnya. Terlihat serius sampai kakak kelas yang datang pun ia acuhkan.
"Hai," sapa Sirius ramah, Orion hanya menatapnya dan melanjutkan kegiatannya tadi.
"Boleh berkenalan? Aku Sirius," lanjut Sirius.
"Bukankah kau sudah tahu namaku? Orion, kau bisa membacanya disini," jawab Orion menunjuk papan namanya.
"Ah iya," Sirius tersenyum.
'Sabar Sirius, sabar! Memang susah mendekatinya, pelan-pelan butuh waktu' batin Sirius menyemangati.
Bukannya tidak ramah dan acuh. Sifat Orion malah kebalikan dari itu. Tapi entah untuk kali ini, kakak kelas bernama Sirius.
"Wah? Namaku, kenapa ada ditugasmu?" heboh Sirius saat melihat namanya terpampang jelas ditugas Orion.
"Bukan kau saja yang mempunyai nama Sirius. Bintang pun demikian," jelas Orion.
"Ku kira kau tertarik padaku," gumam Sirius.
Orion mematikan musik yang didengarnya. Ya sedari tadu dia memang menggunakan earphone, tapi dilepas saat kakak kelas itu datang mengacau. Terpajang jelas judul lagu dan penyanyi dilayar ponsel Orion.
"Tender-Roy Wang," baca Sirius, segera Orion mematikan ponselnya.
"Kau penggemar Wang Yuan?" tanya Sirius penasaran.
"Dan kau disini ingin mengawasi bukan merusuh aku kan," jawab Orion kesal.
"Kau seharusnya memanggil aku Kak, karena umur-"
"Baiklah KAK! Jangan merusuh."
Yuhuy Orion update!!!
Selamat Tahun Baru semuaaa🎇🎇
Semoga di 2021 ini semakin baik13 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
a Orion✔
Fanfiction[S E L E S A I] [B R O T H E R S H I P] "Ou sudah menemukan semua, dari teman; kakak; ayah dan bunda; juga jalan keluar masalah itu. Ou sekarang tinggal jaga diri untuk baik-baik saja, agar nanti bisa pulang dan kembali bertemu mereka semua...