13. Kejadian Dulu

397 33 1
                                    

"Apa aku harus meminta bantuan orang tersayang Orion?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku harus meminta bantuan orang tersayang Orion?"

.
.
.
.
.

Sirius membuka pintu cokelat didepannya, melangkah perlahan kedalam kamar Orion. Ia melihat adik kelasnya yang nyenyak memejamkan mata ditempat tidur. Tapi fokusnya teralih ke setiap sudut kamar Orion, semua poster Wang Yuan.

Aishh, sebegitu sukanya dia dengan penyanyi muda ini. Padahal Wang Yuan dan dirinya itu 11:12, tapi Orion masih saja ragu dengannya. Haih! Entahlah, ia kesini hanya ingin bermain saja. Bukan mau kalah bersaing dengan Wang Yuan itu.

Sirius menghampiri tubuh kecil yang tertutup selimut, terkekeh sebentar dan menyibaknya. Tubuh itu tak ada pergerakan, sepertinya nyenyak sekali tidurnya.

"Hey! Ou bangun, kau seperti sapi kalau bangun siang," ucapnya.

Tangannya menyibak rambut Orion kebelakang, tak terjadi apa-apa dan beralih menepuk-nepuk pipi itu. "Hey, kau suka tidur sekarang yah," ucap Sirius pelan.

"Hah, Kak aku—Sirius?"

Orion melebarkan matanya, berjengit kaget dan bangun dari tidurnya. Bagaimana bisa Sirius ada disini? Dan dikamarnya?

"Kakak tidak sopan, cepat pergi!" ucap Orion.

"Hehe iya iya, aku keluar. Kau mandi, ku tunggu dibawah," jawab Sirius dan berjalan keluar kamar.

Orion kembali duduk dan merapikan tempat tidurnya. Pagi-pagi sudah ada masalah saja, pikirnya. "Pasti Kak Sirius sudah melihat ini semua? Privasikuuu," gumam Orion kesal.

Sedangkan Sirius menuruni tangga dengan tertawa, ia melihat Orien dan menghampirinya. Duduk disebelah kakak kelasnya itu. "Kak?"

"Hmm."

"Kakak bener ingin berubah?" tanya Sirius dan diangguki Orien.

"Iya, semoga Ou juga mau bantu kakak," ucap Orien.

"Sebegitu takutnya ya, Ou dengan kakak."

Flashback Onn

Dua anak kecil laki-laki itu terus berlarian kesana-kemari. Saling mengejar dan menangkap, permainan ini paling disukai oleh keduanya. Gerimis sore ini tak menghalangi mereka bermain. Toh hanya gerimis, mereka tak akan basah kuyup.

Anak laki-laki yang lebih muda berhenti berlari dan mengatur napas, "Kakak cepet banget larinya, Ou nggak kuat!" teriaknya pada sang kakak.

"Hah?! Ou kau yang mau main ini kan?" tanya sang kakak kembali, sedangkan yang ditanya hanya menunjukkan senyumnya.

"Sudah kak, Ou capek. Kita pulang saja." putus sang adik dan kakaknya mengangguk.

Iya, mereka Orion dan Orien. Tujuh tahun lalu, kenangan terbaik mereka. Yang mungkin Orion sudah tak lagi mendapatkannya, ia rindu.

Mereka Orion dan Orien yang dulu, masih kecil dan polos. Yang mereka tahu hanya harus saling sayang dan saling menjaga satu sama lain.

Sampai hari itu juga, Orien tak lagi memberikan kasih sayangnya. Orien tak lagi peduli padanya, malah beralih membencinya.

"Bunda, bisa bantu En mengerjakan PR?" ucap anak laki-laki itu kepada bundanya.

"En minta bantuan ayah dulu ya. Ou sakit, bunda mau merawat Ou dulu." jawab bundanya dan melangkah pergi meninggalkan Orien yang diam.

Ia berlari menuju ayahnya yang tengah menerima telepon dari seseorang, mungkin. Orien menarik ujung baju ayahnya dan mendongak.

"Ayah bisa bantu En mengerjakan PR?" tanya Orien ragu, ia tak mau ditolak seperti tadi.

"Maaf En, kau bisa kerjakan sendiri dulu? Nanti akan ayah cek yang salah, ayah ingin membawa Ou kerumah sakit dulu, dia demam tinggi." jelas ayahnya.

"Tapi—"

"Tadi kamu dan Ou main hujan-hujanan? Kau tahu kan diluar sedang gerimis tadi? Kenapa tak mengajak main didalam saja?" potong sang ayah, Orien hanya menunduk takut.

"En tadi—"

"En kerjakan sendiri dulu, ayah bunda pergi, baik-baik dirumah."

Orien memandang kepergian sang ayah, bundanya dan Orion. Tak ada yang peduli padanya? Sebentar saja, bahkan bicara pun ia tak ada kesempatan.

Sampai hal negatif itu datang kepikirannya, membuat hal aneh datang dan kesalahpahaman itu muncul. Masalah berawal dari sini, sejak kejadian En yang tak dipedulikan.

"Ou, kau masalah disini. Kau membuat ayah dan bunda tak peduli lagi padaku. Kau kuman dikeluarga ini, sebelum kau ada kita baik-baik saja. Tapi setelah kau ada..."

"Orien yang dulu sudah digantikan lagi, Orien baru datang merusak semua. Kau jahat! Orien yang dulu sudah menjadi Orion yang baru, haha."

Flashback Off

"Kau tau, entah bagaimana pikiran aneh itu bisa sampai diotakku." ucap Orien pelan.

"Kak Sirius?"

Suara panggilan itu membuat mereka menengok. Orion sudah selesai mandi dan ikut duduk disebelah mereka berdua. Menatap keduanya bingung, dan menyenderkan tubuhnya.

"Kalian bercerita tentang apa?" tanya Orion penasaran.

"Tentang—"

"Tentang pacarmu dari kelas 11-3 itu." potong Sirius.

"YAK?! SIRIUS, AKU TAK PUNYA PACAR!"


Flashbacknya sampe si Orion selesai mandi, awowkwk 😂Jangan bosen-bosen aja:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashbacknya sampe si Orion selesai mandi, awowkwk 😂
Jangan bosen-bosen aja:)

30 Januari 2021

a Orion✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang