Jakarta, 2020.
"Aji ke apartemennya bang Ical ya, Bu," ucap laki-laki itu seraya meraih sandal miliknya serta kunci motor ditangannya.
Malam ini ia dan ketujuh temannya yang lain memutuskan untuk menghabiskan malam pergantian tahun bersama, Aji juga sudah siap dengan kaos hitam kesayangannya serta celana bahan pendek hitam.
"Iyaa, hati-hati pulangnya ya!" ucap sang Ibu dari arah dapur, entah sedang apa.
Ia lalu tancap gas menuju apartemen Calvin yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Setelah bergulat dengan jalanan ibukota yang hari ini sangat padat selama satu jam, akhirnya ia sampai disebuah gedung tinggi yang sudah menjadi tempat tinggal Calvin entah berapa tahun ini.
Aji lalu sampai di depan pintu apartemen tersebut, ia lalu menekan bel agar Calvin membukannya dan mendekatkan wajahnya pada kamera yang tersambung pada monitor di dalam. Sepersekian detik kemudian Calvin membuka pintu unitnya, laki-laki itu masih setengah sadar rupanya.
"Dih, bang Ical? Lo tidur?" ucap Aji heboh saat melihat Calvin mengusap-usap matanya.
"Mang kenapa sih? Rumah gue ini," katanya seraya menutup pintu.
Aji memimpin jalan mereka, "Itu namanya gak sopan, lo tidak menghargai tamu! Kan eska mau ngumpul disini!" gerutu Aji lalu menghempaskan dirinya pada sofa empuk milik Calvin.
"Tamu tidak diundang sih lebih tepatnya," sahut Calvin. Laki-laki itu lalu kembali merebahkan dirinya di kasur kamarnya.
"Bang Ical, jagungnya manaaaa???" teriak Aji heboh. Anak itu sekarang sudah berdiri di depan kulkas. "Tadi katanya di deket tomat, ini ada tomatnya tapi gak ada jagungnya!!"
Calvin yang tidurnya lagi-lagi terganggu itu menghela nafas kasar dan keluar dari kamarnya lalu menuju dapurnya. Calvin lalu meraih kantong plastik berwarna putih dan diletakkannya diatas meja, "Makanya nyarinya pake mata jangan pake mulut."
"Lo bilang tadi disebelah tomat, ini mah namanya disebelah stroberi Ical Antares!" omel Aji tak mau kalah.
"Bodoamat," sahut Calvin lalu pergi meninggalkan Aji dan sekantong plastik besar berisi jagung manis.
"Jauh-jauh dari Bandung pas sampe Jakarta cuma di bodoamatin," gerutu Aji.
Calvin yang mendengarnya berceletuk, "Yang nyuruh pulang juga siapa lagi," sahutnya.
Aji yang mendengarnya mendengus kasar, "Lo harus gue laporin ke komisi perlindungan anak bang," katanya lalu berpura-pura meraih ponsel di saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast; Han Jisung
Fanfic⚠ tw! this story contains a selfharm and blood in some chapter. (.n); someone who fakes a smile, when all they want to do is cry, dissappear, and/or die. a fanfiction of Han Jisung Lokal Ver. credit name to @sklokal on twitter. © senyawaorganik 20...