"jangan paksa pakai sepatu yang gak pas di kaki."

390 67 11
                                    

Awal tahun, 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal tahun, 2021.

Suasana kampus hari ini entah kenapa lebih sibuk dari biasanya, begitupun dengan Aji dan teman-teman seperjuangannya yang sekarang sedang asyik duduk-duduk sembari menunggu kelas berikutnya.

"Coba kuliah gak pake skripsi udah lulus ya," ucap Belva.

Sang kembaran Alfa disebelah Aji menyahut "Lur inget hidup mah teu bisa sagala instant, emangnya indomie," sahutnya yang membuat sekeliling meja tertawa.

"Indomie juga harus dimasak dulu, Fa," sahut Arsa.

Alfa mengangguk, "Nah bener tuh, maneh mah ngeluh mulu, Va, tapi kerjaannya bobogohan wae."

Belva menatap Alfa dengan mata membulat sempurna, yang dipelototi hanya mendengus malas.

"Pacaran sama siapa dia, Fa?" tanya Aji.

Belva melambai-lambaikan tangannya tanda bukan siapa-siapa. "Ketemu di twitter, cakep sih foto profilnya."

"Jaman ayeuna mah ulah percaya kitu wae kana foto profil di media sosial, loba bohongna, Va. Ngan foto KTP nu paling jujur salila ieu," ucap Aji dengan logat sunda kental sekali, maklum sudah tiga tahun di Bandung.

(trans: "jaman sekarang mah jangan percaya gitu aja sama foto profil di media sosial, banyak yang bohong, Va. emang cuma foto KTP yang paling jujur.")

"Foto KTP gue terang banget anjir masa," ucap Arsa.

"Gapapa, itu namanya teh cahaya surga."

"Cahaya surga apaan Arsa kerjaannya main The Sims aja jarang gereja," celetuk Aji, laki-laki yang dimaksudnya itu terkekeh.

"Jangan begitu lo sama Arsa, bapaknya tentara loh," ucap Belva dengan wajah sok serius.

"Belva kebanyakan kemakan hoaks," celetuk Aji. "Bapaknya Arsa kan dokter anjir," sambungnya.

Belva terlonjak, lalu mengarahkan tubuhnya menghadap Arsa. "Serius, Sa? Katanya Alfa bapak lo tentara," ucapnya memberikan pembelaan.

"Gue lagi yang kena.." sahut Alfa disertai dengan helaan nafas beratnya.

Setelah percakapan ringan antara keempat laki-laki tersebut, akhirnya mereka bangun dari tempat mereka duduk dan langsung menuju kelas mereka karena kelasnya akan segera dimulai.

"Asli gue pengen pulang," ucap Belva saat mereka baru saja duduk di dalam kelas.

"Sono pulang, lo udah absen ini," sahut sang kembaran Alfa yang sudah lelah mendengar keluhan sang kakak yang usianya hanya berbeda lima belas menit.

Eccedentesiast; Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang