Part 9

61 9 3
                                    

"MINGGIR WOY!"

"EMANGNYA INI JALAN PUNYA LO APA? MINGGIR, BRENGSEK!!!"

TIN TIN TIN

Starla memukul stir mobilnya, ia benar-benar kesal dengan sekumpulam cowok-cowok bermotor vesva itu malah tidak beranjak-beranjak dari jalanan yang cukup sepi ini, Starla terus menekan klasonnya, waktunya benar-benar terbuang sia-sia hanya karena meladeni mereka-mereka.

TIN TIN TIN

"MINGGIR!!!"

"Sans dong neng. Kita-kita aja happy kok, lo kenapa kayak kebakaran aja ha ha ha ha," ledek salah satu cowok berkupluk hitam.

Starla berdecih, kesabarannya benar-benar habis. Mereka tertawa melihat Starla marah-marah akibat perbuatan mereka. "MINGGIR!!! ATAU, LO-LO BAKALAN GUE TABRAK, SEKARANG JUGA!" teriak Starla mengancam.

Mereka menaiki motor mereka dan Starla tersenyum melihat mereka mulai menuruti perkataannya. Namun, Starla panik melihat mereka malah melakukan aksi yang di luar nalar, Starla mengacak rambutnya saat mereka malah memutari mobilnya dengan motor mereka.

Starla keluar dari mobil dan menatap tajam pada sekumpulan anak vesva.

"Cih, berani sama cewek doang!"

Mereka tertawa melihat Starla marah-marah. Starla kembali memasuki mobilnya. Namun, matanya terbelalak melihat mobil berwarna hitam melaju ke arahnta, mobil itu berhenti tepat di pinggir jalan dan keluarlah lelaki yang sangat Starla kenal.

"Angga?" batin Starla.

Kedatangan Angga membuat sekumpulan cowok itu menghentikan aksi mereka. Mereka pergi meninggalkan lokasi, dimana mereka mengganggu Starla. Starla keluar dari mobil dan berlari ke arah Angga, si cowok sok cool itu.

"Kamu gak pa-pa, kan?"

"MENURUT ANDA?!" balas Starla sewot. Starla memutar matanya malas, kenapa harus Angga yang berhasil menyingkirkan orang-orang itu? Starla kembali menatap Angga yang tengah berdiri tegap dengan kaca mata yang Angga pakai.
.

Angga mengangkat tangannya untuk melihat jam berapa sekarang, ternyata baru jam 1 siang.

"Mau ikut bersama saya?"

"OGAH!"

"Protes berarti iya." Angga menarik tangan Starla membuat Starla berontak, agar Angga melepaskan tangannya. Namun, cekalan Angga sangatlah erat membuat Starla tak bisa berbuat apa-apa. "MOBIL GUE!!!" teriak Starla sambil menunjuk mobilnya yang malang.

"Saya bisa menyuruh suruhan saya untuk mengambil mobil kamu," timpal Angga membuat Starla merenggut kesal.

Tubuh Starla terhempas ke jok depan membuat Starla ingin sekali membogem Angga yang benar-benar sok banget deh, Starla memperhatikan Angga yang mulai duduk di kursi kemudi. Angga menyamping dan mencondongkan tubuhnya ke arah Starla, Starla reflek menutup matanya dan menahan nafasnya saat wangi parfume dari Angga yang sangat wangi tercium oleh hidung mancungnya.

"Emangnya saya mau cium kamu? Jangan kege-eran kamu!" celetuk Angga membuat Starla langsung membuka matanya, Starla lantas memukul kepala Angga dengan tangannya.

DUK

"Kenapa kamu pukul saya?" protes Angga tak terima.

"Lo yang ngapain deket-deket sama gue?! Dasar om-om caper!" ketus Starla dan langsung mendorong tubuh Angga agar tidak mendekatinya.

"Saya hanya ingin memasangkan sabuk pe-------"

"Gue masih punya tangan!" potong Starla membuat Angga ingin sekali memutilasi Starla sekarang. Starla melirik sinis pada Angga yang tengah menatapnya dengan tangan yang terangkat, Starla memutar matanya malas, ia takkan pernah terpincut oleh Angga yang menyebalkan dan selalu mengikutinya.

𝑺𝑻𝑨𝑹𝑳𝑨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang