Starla mengambil rokok yang tinggal sebatang, rokok adalah pelampiasannya selama ini, dia selalu ada untuknya. Starla menghembuskan asap rokok yang keluar dari hidung dan mulutnya.
"Shi------"
Tiba-tiba saja ada seorang Pria yang tak ia kenal merebut rokok dari tangannya dan membuangnya ke tanah. Starla menatap tajam pada Pria yang ia duga seorang pekerja.
"Kamu itu wanita, tak baik merokok! Terlebih lagi mulutmu mengeluarkan kata-kata kotor!"
"EMANGNYA LO SIAPA GUE?!!!"
Starla menatap angkuh pemuda di depannya. Starla benar-benar tak takut jika harus berhadapan dengan pemuda yang sudah lancang padanya.
"Saya manusia."
"Gue tau!"
Starla hendak pergi. Namun, tangan Pria itu mencekalnya, Starla menghentakan tangannya.
"Kamu Starla, kan?"
Dia tau dari mana namanya? Starla menatap curiga pemuda yang menurutnya sangatlah mencurigakan. Terlebih lagi, dia tau namanya. Jangan-jangan utusan Daddy? jangan sampai!
"Saya Angga, saya adalah CEO di perusahaan Aldebra. Saya rasa, saya pernah melihat fotomu di rumah Tuan Gilang?" tanya pemuda yang bernama Angga.
"Bukan urusan lo, brengsek!!!!"
Syarla berlari lalu memasuki mobilnya dengan perasaan jengkelnya.
Tentunya pemuda yang bernama Angga itu masih berhubungan dengan tua bangka itu. Starla menancap gas untuk meninggalkan tempat yang membuatnya jengkel setengah mati.
.
Starla menatap makanan seafood tanpa minat, ia benar-benar kesepian sekarang, terlebih lagi ia hanya hidup sendiri.
Malam ini, ia terlalu malas untuk balapan, uangnya pun masih utuh, membuat Starla hanya ingin bermalas-malasan selama seminggu di dalam apartemen.
DRTTT
Starla mengambil ponselnya.
"Hall-----"
"Kamu bikin ulah lagi?!!!"
Starla sedikit menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan sang Kakek. Starla menghela nafasnya, pastinya Kakek tahu perbuatannya dari utusannya.
"hahahah.. cuman sedikit kok Kek. Gak yang aneh-aneh. Kakek tenang aja, aku bakalan baik-baik aja."
"Jangan berulah Starla! Kamu ini anak gadis! Berhenti buat Kakek pusing dengan kelakuan kamu, buktiin kepada mereka, kamu lebih dari dia!"
Starla menarik nafasnya dalam.
"Aku mengerti kek."
TUT
Starla memutuskan panggilan sepihak, ia benar-benar lelah, jika harus membahas itu, terlebih lagi Kakeknya selalu menuntutnya lebih dari dia. Starla mengambil rokok sebagai pelampiasannya.
Matanya menatap foto saat ia berumur 7tahun, masa-sama dirinya mempunyai kebahagiaan yang sesungguhnya. Starla benar-benar membutuhkan kehangatan sekarang, ia terlalu kesepian di umurnya yang beranjak 18 tahun.
Starla membuang sebatang rokok yang sudah habis. Starla butuh pelampiasan sekarang. Namun, apa yang harus ia lampiaskan sekarang? Starla mengambil ponselnya, tak ada notif sama sekali.
Tiba-tiba saja Starla tersenyum, ia mengambil jaket hitamnya serta kunci motor nya. Bukan kah ini akan menarik jika ia mengganggu seseorang? Rencana yang bagus bukan? Terlebih lagi, Starla memang menanti rencana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝑻𝑨𝑹𝑳𝑨
Teen FictionSiapa yang tidak tahu Starla Amelya Edinda? Semua warga sekolah pasti akan tahu pemilik nama yang indah itu. Paras yang sangat cantik dan memiliki tubuh yang sangat body goals. Namun, kekurangannya terlalu banyak untuk disebutkan. Starla Amelya Edi...